Skip to main content

[REVIEW] Whiplash

Whiplash poster.jpg
via:wikipedia
Speechless bener sama film ini. Bikin deg-degan dan juga bikin kita miris. Jarang sekali film tentang music bisa membuat saya merasa stress begini

Sinopsis: Andrew Neinman (Miles Teller), mahasiswa tingkat awal di sekolah music dan bercita-cita menjadi drummer terkenal. Suatu hari, Terence Fletcher (JK Simmons) pelatih music merekrut dia untuk menjadi drummer di teamnya. Fletcher sangat keras terhadap muridnya dan tak jarang menggunakan kekerasan fisik serta kata-kata kasar dalam mengajar. Andrew dengan impiannya berusaha keras dalam menghadapi gurunya dengan teknik mengajar yang ‘berbeda’

Film ini bias dikatakan perpaduan thriller dan drama. Tiap melihat Mr. Fletcher kita bias ketakutan sendiri hanya dengan wajahnya. Kita bias merasakan bagaimana Andrew bias gila setiap dia bersama Mr. Fletcher dan terutama jika dia melakukan kesalahan dalam permainannya. Mr. Fletcher tidak segan melempar kursi dan mengumpat hingga membuat Andrew menangis.

Sepanjang film, kita disuguhkan music jazz yang powerful. Mungkin yang awalanya tidak menyukai jazz bisa tiba-tiba menyukai jazz. Mungkin di film ini kita dibuat bingung apakah kita kesal melihat Fletcher dengan segala tingkah lakunya yang membahayakan atau justru simpatik karena dibalik sikapnya saat mengajar, dia merupakan sosok yang perhatian kepada muridnya. Hal ini dapat dilihat bahwa di beberapa kesempatan dia justru menyemangati Andrew dan dibalik sikapnya yang kejam, dia sangat ingin muridnya berkembang dan menjadi lebih baik.

JK Simmons berhasil membawa pulang Oscar sebagai best supporting actor atas perannya yang sangat hebat sebagai Fletcher. Tentu hal ini tidak diragukan lagi. Whiplash sendiri menyabet banyak penghargaan dan nominasi di banyak ajang penghargaan untuk film.

Hal positif yang bisa diambil dari film ini adalah. Guru yang galak memang sangat dibenci murid dan orang tuanya, namun dibalik semua itu, guru sangat ingin kita berkembang menjadi lebih baik. Guru sangat perhatian pada kita hingga ke hal kecil. Terence Fletcher adalah contoh guru fiksi yang harus ditiru di dunia nyata.

My Rating

87%

Comments

Popular posts from this blog

[REVIEW] Talladega Nights: The Ballad of Ricky Bobby (2006)

Via : wikipedia I know mungkin saya terlalu bias dengan film Will Ferrell. But seriously, I enjoy his films. Sinopsis : Ricky Bobby (Will Ferrell) pembalap NASCAR yang memiliki prestasi yang luar biasa, memiliki istri yang cantik, sahabat yang setia dan fans yang banyak. Namun semua itu berubah ketika dia dikalahkan oleh Jean Girard (Sacha Baron Cohen) dan kecelakaan menimpanya. Ricky harus berjuang mengatasi traumanya terhadap dunia balap dibantu ayahnya yang selama ini absen dalam kehidupan Ricky. Will Ferrell mengawali karirnya sebagai cast Saturday Night Live. Bahkan dia menjadi ikon di acara itu. Tidak heran karya-karyanya saat ini kebanyakan bertema comedy. Will Ferrell sering membuat sebuah character yang lucu dan mempunya ciri khas tersendiri sehingga melekat di hati para penonton. Contohnya Ron urgundy di Anchorman. Ricky Bobby tidak sesukses Ron Burgundy, namun dia cukup menarik perhatian penonton. Alur cerita dari film ini tidak ada yang special. Hal yan

[REVIEW] Home Sweet Hell

via:wikipedia Katherine Heigl ex dr. Lizzy di Grey’s anatomy cukup terkenal dengan filmnya yang bertemakan comedy-romance seperti 27 dresses, life as we know it, dll. Kali ini dia kembali dengan comedy-romance yang ‘berbeda’ Synopsis : Don (Patrick Wilson) agen furniture yang sukses, lengkap dengan kehidupan yang serba sempurna. Dia terlibat afaiir dengan karyawannya hingga menghasilkan anak. Istri Don, Mona (Katherine Heigl) adalah orang yang sangat perfeksionis. Mengetahui affair suaminya, dia memutuskan untuk membunuh selingkuhan suaminya. Inti filmnya hanya itu. I must say, plot hole everywhere. Sepanjang cerita kita akan bingung dan bertanya-tanya “Ini kenapa ?” “Untuk apa ?” “What the hell is happening ?”. Sangat dibuat secara terburu-buru. Premis film ini sejujurnya cukup menjanjikan. Namun, pelaksanaannya sangat kurang.  Banyak adegan yang membuat kita bertanya-tanya, cerita yang tidak tuntas dan tentu ending yang aneh dan dipaksakan. Penonton dibuat terheran-h

[REVIEW] 47 Meters Down (2017)

via : wikipedia Dengan banyaknya film yang rilis pada musim panas, 47 Meters Down bisa dibilang kuda hitam dan tidak disangka menerima ulasan dan penghasilan yang bisa dibilang tidak buruk. Hal ini bisa dibilang cukup baik mengingat budget film ini tentu tidak spektakuler seperti Transformer atau Spiderman. Genre film ini adalah horor survival yang idenya sendiri mirip-mirip dengan The Shallows  yang dibintangi oleh Blake Lively, sama-sama melibatkan hiu dan perjuangan untuk selamat. Walaupun sama-sama di laut, setidaknya Blake Lively bisa bernafas bebas dengan oksigen dan para karakter di 47 Meters Down harus menghadapi hiu, kedalamn laut yang membahayakan dan tentunya oksigen yang terbatas. Untuk sinopsis, agaknya sudah cukup jelas tentang apa film ini dari posternya. Film ini dibintangi oleh Mandy Moore dan Claire Holt. Walaupun mereka memakai alat menyelam dan ekspresi wajah mereka tidak ditampilkan, akting mereka bisa dibilang keren walau hanya bermodalkan dialog yang dap