Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2016

[REVIEW] The Secret Life of Pets (2016)

via : wikipedia  Apa jadinya jika hewan peliharaan anda ternyata memiliki kegiatan masing-masing dan beriteraksi satu sama lain di saat anda pergi ? Premis film ini kurang lebih mirip dengan Toys Story, bedanya ini versi hewan peliharaan. Oh ya, bagi anda pecinta Minion, jangan terlambat masuk bioskop karena sebelum film mulai ada short movie minion yang lucu berjudul Mower Minion. Creator dari The Secret Life of Pets adalah creator despicable me juga. Film dibuka oleh kegiatan para New Yorker yang memelihara hewan di tempat tinggal mereka masing-masing serta keseharian mereka. Tokoh utama anjing kecil Jack Russel Terrier bernama Max yang memiliki majikan bernama Katie. Hidup Max sangat bahagia dan dia memiliki teman Gidget (anjing Pom bewarna putih), Chloe (kucing),Mel (anjing Pug), Buddy (anjing Dachsund). Hidupnya berubah ketika Katie mengadopsi anjing lain bernama Duke berjenis Shaggy Mongrel yang sangat besar. Petualangan mereka akhirnya dimulai sampai bertemu dengan Sno

[REVIEW] The Gift (2015)

via : wikipedia Film Thriller yang saya tonton kali ini sedikit berbeda. Jika biasanya film thriller selalu bernuansa mencekam, banyak pembunuhan berdarah, dan psikopat yang menggila dan mengejar tokoh protagonis, film ini tidak memiliki adegan itu sedikit pun. The Gift adalah film thriller yang mengandalkan suasana yang tenang, santai namun tetap menegangkan. Cinematorafi film ini mengingatkan kita pada film Gone Girl dan Ex Machina, dark, suram serta memiliki setting rumah yang dikelilingi kaca dan interior yang bagus. Seriusan ini rumah idaman Pada awal film, kita diperlihatkan adegan suami istri yang hendak pindah ke rumah baru yang cozy dan indah lalu diikuti dengan kegiatan mereka belanja furniture untuk rumah baru mereka. Adegan yang sangat menyenangkan bukan ? Tapi itu semua akan berubah ketika mereka bertemu teman lama mereka yang socially awkward. Ah sudahlah, dari poster dan trailer saja sudah sangat terlihat siapa yang menjadi 'penjahat'nya. Walaupu

[REVIEW] The Kids are All Right (2014)

credit to : wikipedia Banyak pertanyaan muncul terhadap anak-anak dengan orang tua Gay atau Lesbian seperti "gimana nanti mental anak-anaknya ? Nanti terkena pengaruh buruk," well mungkin film ini bisa membantu menjawabnya. Jika biasa film bertema LGBT selalu mengangkat tema cinta terlarang, atau berakhir tragis dan sebagainya. Film ini justru memiliki setting dimana sepasang Lesbian telah hidup bahagia dan memiliki 2 anak remaja. dan ternyata (seperti judulnya) The Kids are All Right. Mereka teumbuh seperti remaja biasa yang sibuk dengan sekolah dan kenakalan khas remaja. Namun, suatu hari si bungsu ingin mencari tahu siapa ayah mereka alias siapa pendonor sperma mereka. Lucky for them, pendonor sprema mereka adalah Hulk, I mean Mark Ruffalo (saya lupa nama karakternya). Lambat laun, terjalin hubungan antara keluarga bahagia itu dengan Hulk. Jalan cerita film ini tidak ribet dan tidak membingungkan. Hanya bagaimana keluarga harmonis menjalin hubungan dengan orang ba

[REVIEW] Lights Out (2016)

via : wikipedia Setelah film pendeknya yang sangat menyeramkan serta fenomenal di kalangan netizen, dibuatlah film versi panjangnya ( ckck Hollywood, as usual always). Lights Out bukanlan film pendek  pertama yang diangkat menjadi film panjang. Sebelumnya di tahun 2013, film pendek Mama yang dimainkan oleh Jessica Chastain diangkat menjadi film panjang. Sebagai penonton film pendeknya, saya cukup excited ketika mendengar kabar film ini akan dibuat menjadi long version ditambah dengan poster yang sangat bagus. Simple, suram sekaligus membuat penasaran. Berbeda jauh dengan poster Suicide Squad yang ramai akan warna. Anyway, kita tidak akan membahas posternya. Mari kita bahas filmnya. Bagi yang menonton film pendeknya, pasti akan familiar dengan ibu-ibu yang ada di pembuka film. Iya, dia ibu-ibu yang sama yang menjadi tokoh sentral di film pendek. Iya, saya panggil dia ibu-ibu karena tokohnya juga tidak memiliki nama. Pembuka Lights Out memiliki scene yang sama dengan film pende

[REVIEW] An Education (2009)

via : wikipedia An Education adalah salah satu film drama coming-of age asal Inggris terbaik. Film ini berhasil menceritakan bagaimana tahap perubahan remaja perempuan menjadi wanita dewasa seutuhnya. Mulai dari tekanan di sekolah seperti ujian masuk universitas, PR, juga tekanan dari orang tua sampai nakalnya anak-anak remaja. Bagi beberapa orang, film ini mungkin mengingatkan kita di masa-masa rebel dimana guru dan orang tua adalah sosok yang sangat annoying sementara teman-teman adalah segalanya Carey Mulligan memerankan Jenny, anak perempuan yang rajin, pintar dan berharap visa masuk Oxford dengan dukungan penuh dari orang tua dan guru. Suatu hari dia bertemu dan jatuh cinta dengan pria bernama David yang mengaku berprofesi sebagai businessman. Walaupun umur mereka sangat jauh, Jenny sangat mencintai David sampai mengabaikan pendidikan dan nilainya yang selama ini sempurna. Dari sinopsis cerita di atas, sangat mirip dengan film dan novel Lolita yang dibuat pada tahun 1962.

[REVIEW] The Nice Guys (2016)

via : wikipedia Apa jadinya jika 2 beautiful men bersatu dalam sebuah film. Kecuali mungkin saat ini Russel Crowe sudah tidak seindah dulu, at least ada Ryan Gosling di sini dengan kumis ala 80s nya. Jika anda penyuka comedy buddies cop atau sejenis The Other Guys atau 21 Jump Streets, maka film ini cocok untuk anda. Walaupun unsur komedinya tidak segamblang film buddies cop lainnya, konflik di film ini cukup complicated dengan beberapa twist. Oh ya, film ini berlatar 80s sehingga banyak sekali refrensi pop culture di 80s serta setting yang sangat real. Karena film ini berhubungan dengan industri porno dan di 80s, industri porno sedang di masa puncaknya, akan banyak sekali nudity bertebaran. Chemistry Ryan Gosling dan Russle Crowe secara mengejutkan sangat baik walaupun umur mereka terpaut cukup jauh. Mungkin Russel Crowe tidak begitu menunjukkan sisi comedy nya karen adi film ini dia tetap memerankan 'the tough guy' sementara Ryan Gosling berhasil menjadi detekti

Pengaruh LGBT di Industri Hollywood

credit to : flavourwire.com Pertama, mengapa saya membahas karakter LGBT di film atau televisi ? Secara tidak langsung karakter LGBT mempengaruhi kualitas dari film atau serial tersebut. Tentunya karakter LGBT memiliki daya tarik sendiri kepada pentonton. Munculnya rasa tolerir dan peresmian pernikahan sesama jenis di beberapa negara di dunia juga tidak langsung karena pengaruh film dan serial bertemakan LGBT.  Untuk para kreator serial tv yang sangat menjunjung tinggi diversity seperti Shonda Rhimes ( Grey’s Anatomy, Scandal, Private Practice ) dan Ryan Murphy ( Glee, American Horror Story ), elemen LGBT sangat penting di dalam serial buatan mereka. Bahkan karakter LGBT memiliki cerita sendiri yang tidak kalah menarik dari cerita tokoh utama. Walaupun mungkin konfliknya selalu berkisar antara penerimaan diri sebagai kaum LGBT, namun banyak hal yang bisa kita ambil (istilah gaulnya pesan moral) seperti it’s okay to be different dan untuk kau

[REVIEW] Suicide Squad

source : wikipedia "Jadi sebenarnya ini film apa ?" "Jadi penjahatnya Batman ngumpul" "Trus ?" "Ya gitu kaya jadi superhero" "Ooh musuhnya siapa ? Batman ?" "....." Jadi kira-kira begitulah pembicaran orang mengenai Suicide Squad. Sebelum film ini tayang, digembar-gemborkan dengan banyaknya promosi, trailer, TV spot bahkan individual TV Spot. Iya, INDIVIDUAL. Supaya kalian saling kenal satu sama lain dengan tokohnya. Uniknya, walaupun dengan begitu banyak promosi dan trailer bertebaran dimana-mana, tetap kita tidak tahu clue villain untuk film ini bahkan inti ceritanya saja tidak ada. Berbeda sekali dengan trailer Batman V Superman yang baru trailer perdana saja sudah spoiler dimana-mana. Sebelum menonton ini, saya cukup kaget dengan review bertebaran yang ternyata cukup sadis. Ada yang bilang messy, chaos, pathetic. Tidak beda banyak dengan review Batman V Superman. Tapi film superhero agaknya harus tetap di