Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2017

[REVIEW] Get Out (2017)

via : wikipedia Apa jadinya jika kamu diajak ketemu orang tua pacarmu, dan bukannya menjadi akrab justu nyawamu terancam. Kira-kira begitulah inti film ini. Get Out merupakan film horror dengan ide fresh yang beda dengan film horror lainnya. Film ini menggabungkan issue rasisme, issue yang sedang gencar saat ini, dan psikologi thriller. Tidak ada hantu atau zombie di film ini, hanya ada manusia rasis yang justru jauh lebih mengerikan karena kita memiliki chance besar bertemu merek di dunia nyata. Get Out dibuka dengan scene yang sangat kekeluargaaan dan atmosfir yang menyenangkan. Tapi lihat setelah 20 menit kemudian. Muncul teror-teror yang menyiksa secara psikologi dan ditutup dengan climax yang bikin kita deg-deg an. Film ini tidak memiliki twist ending yang mengangetkan. Saya rasa kita sebagai penonton sudah bisa memprediksikan apayang terjadi dari pertengahan film. Namun cerita dan cinematografi yang disajikan menjadi kekuatan film ini. Jika ditelusuri lebih dalam, bany

[REVIEW] King Arthur : Legend of The Sword

via : wikipedia Guy Ritchie yang terkenal membuat film-film gangster mendadak menjadi sutrdara film kolosal. Guess what ? Hasilnya menjadi Lord of The Rings rasa Snatch. Ciri khas Guy Ritchie dengan alur flash back/forward dan para karakter yang berasal dari middle class guy tentu masih ada. Sulit dipercaya kalau asal mula Legend British ini dari jalanan. King Arthur merupakan cerita setting mediaval dengan dialog menghibur dan ada selipan humor. Charlie Hunam merupakan pilihan tepat (tentu selain wajahnya yang tampan). Jude Law kembali berkolaborasi di film Guy Ritchie setelah film Sherlock Holems dan sekuelnya. Akting para aktor dan aktris di sini cukup mampu menunjang pemeran lainnya. Untuk efek CGI, yah budget USD 175 Million kalau masih murahan ya kebangetan. Sayang sekali film ini termasuk box office flop padahal jika biasanya genre kolosal disajikan dengan serius, film ini menceritakannya secara santai dan menghibur. FIlm ini juga menjual nama besar Guy Ritchie, Charlie

[REVIEW] Alien : Covenant (2017)

via : wikipedia Setelah penantian yang cukup panjang, akhirnya sekuel Promotheus dibuat dan langsung berhubungan dengan franchise kesayangan kita yakni ALIEN. Bisa dibilang Alien salah satu franchise horror sci-fi lintas generasi (selain Predator) yang paling terkenal dan di film-film lainnya mendapat review bagus dari para krtikus dan penghasilan box office yang gila-gilaan. Sesuai posternya, akan ada banyak alien. Yep semua yang penonton harapkan akan muncul semua 1. Alien yang muncrat dari perut manusia 2. Alien kecil menjadi liar 3. Manusia ditemplokin inang Alien 4. Emak Alien yang gede dan beringas 5. Banyak Kru mati 6. Ending yang bikin kita bengong dan membuka peluang untuk sekuel Bagi penggemar Alien jaman dulu yang penuh aksi, film ini sangat memuaskan dan seru. Berhubung sutrdaranya nya sama, Ridley Scott, selalu ada ciri khas ketegangan dan score yang membuat kita menutup kuping ketakutan. Template film ini pun hampir sama dengan plot film pertama di tahun 19

[REVIEW] Risky Business (1983)

via : wikipedia Akhirnya saya memiliki kesempatan untuk nonton film Tom Cruise yang klasik ini berkat internet. Sebelum Tom Cruise terkenal sebagai bintang film action dan Scientology nya, di tahun 1980-an dia adalah seorang heartthrob dengan muka yang imut. Perannya sebagai Joel, remaja yang masih menjati diri membuat namanya melejit. Genre yang booming di tahun 1980-an adalah drama remaja. Risky Business bercerita semuak kejadian heboh yang dialami Joel saat orang tuanya tidak di rumah. Mulai dari berurusan dengan mucikari hingga menenggelamkan Porsche milik ayahnya di danau. Tema yang diangkat di film ini cukup umum seperti ujian kelulusan, kampus yang akan dimasuki dan mau jadi apa di masa depan, namun film ini mengemasnya dengan komedi khas 80-an ditambah banyak adegan nudity. Oleh karena itu film ini adalah film remaja dengan rating R. Tidak ada yang menyangkan Tom Cruise yang di sini berperan sebagai remaja labil dan awkward 4 tahun kemudian menjadi keren di Top Gun.

[REVIEW] Guardians of The Galaxy Vol.2 (2017)

via : wikipedia Judul sekuel Guardians of The Galaxy (GOTG) ini seperti Awesome Mix milik Star Lord. Adegan dibuka dengan pertarungan para Guardians melawan monster. Baby Groot yang menjadi maskot di film ini menari-nari dengan lucu dan bertingkah seperti anak polos. Setelah itu, film ini officially dimulai. Pusat cerita ini adalah, Ayah Star Lord yang pada GOTG sebelumnya ternyata bukan manusia muncul di hadapan para Guardian. Member Guardians pun bertambah yaitu Yondu, alien yang menculik Star Lord saat kecil dan Nebula, saudari Gamora yang di film sebelumnya adalah penjahat. Siapa bilang sekuel tidak sebagus pendahulunya ? GOTG volume 2 lebih keren, asyik dan lucu dibandingkan yang pertama. Tradisi Marvel adalah membuat sekuel jauh lebih baik dari sebelumnya. Hal sama yang terjadi pada Captain America, Iron Man dan Thor. Film ini juga membahas cukup dalam hubungan antara father & son. Scene terakhir di film ini sangat menyentuh diiringi OST yang tepat. Ngomong-ngomong soa