Skip to main content

[REVIEW] Terminator Genisys (2015)

Terminator Genisys.JPG
via:wikipedia
Like I said, tahun 2015 ini adalah tahun kembalinya franchise sukses. Setelah Jurassic Park, kini Terminator telah kembali

Sinopsis :
John Connor (Jason Clarke) mengirim Kyle Reese (Jai Courtney) untuk melindungi ibunya Sarah Connor (Emilia Clarke). Namun Sarah Connor ternyata berbeda dari yang diperkirakan. Dia bukan seorang penakut dan bisa bertahan hidup. Bahkan dia memiliki Terminator (Arnold Schwarzenegger) di sisinya. Mereka harus bekerja sama menyelesaikan misi untuk melindungi masa depan manusia dari para robot.

Sebenarnya saya menonton film ini tanpa ekspektasi apa-apa. Saya hanya berniat mengisi waktu luang dengan menonton film. Setelah Terminator Salvation yang menurut saya tidak bagus sama sekali, film ini cukup termaafkan walaupun website rotten tomatoes memberi rating yang rendah.
Sebelum nonton film ini, sebaiknya anda menonton terminator 1 dan 2. Kedua film itu sangat berhubungan dengan film ini. Terutama Terminator 1. Walaupun ada beberapa penjelasan di awal film dan di pertengahan film tentang ‘What is going on’, hal itu hanya sebatas dialog singkat dan cepat sehingga cukup membingungkan bagi yang tidak pernah nonton series sebelumnya.

Untuk efek CGI T-1000, cukup mengecewakan dan tidak berbeda jauh dengan Terminator 2 The Judgment Day. Padahal seharusnya ada perkembangan teknologi di tahun 2015. Untuk CGI yang lain sudah cukup baik. Bagi yang belum tahu, actor yang berperan sebagai T-1000 adalah Lee Byunghun, aktor senior dari Korea Selatan.

Chemistry Emilia dan Arnold sangat bagus. Tidak disangka, Emilia Clarke yang terkenal melalui Game of Throne mampu berperan sebagai Sarah Connor yang tangguh. Para penggemar Terminator pasti sangat menantikan Arnie, yang menjadi mascot sekaligus daya tarik utama dari film ini. Kemunculannya lengkap dengan catchphrase memorable nya yaitu “I’ll be back”. Penampilan Arnold seperti yang diucapkan di film “Tua namun tidak usang”

Terminator Genisys adalah series Terminator yang akan dibuat trilogy sendiri dan tidak mengikuti alur Terminator series sebelumnya. Film ini harus ditonton untuk anda yang menggemari franchise ini.

My Rating
71%



Comments

  1. nice review bro. saya paling suka kalo baca review film di sini. itung2 nambah referensi di blog sendiri.

    BTW, aku bukan big fans Terminator, kira2 kalo nonton ini langsung, jadi nyambung gak ya ?.
    Takutnya kalo pas nonton malah gagal paham di tengah film.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah makasih ya mas atas pujiannya hehe.
      Mendingan nonton 1 sama 2 sih mas. Takutnya rada bingung sih gan
      haha
      makasih dah komen

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[REVIEW] Talladega Nights: The Ballad of Ricky Bobby (2006)

Via : wikipedia I know mungkin saya terlalu bias dengan film Will Ferrell. But seriously, I enjoy his films. Sinopsis : Ricky Bobby (Will Ferrell) pembalap NASCAR yang memiliki prestasi yang luar biasa, memiliki istri yang cantik, sahabat yang setia dan fans yang banyak. Namun semua itu berubah ketika dia dikalahkan oleh Jean Girard (Sacha Baron Cohen) dan kecelakaan menimpanya. Ricky harus berjuang mengatasi traumanya terhadap dunia balap dibantu ayahnya yang selama ini absen dalam kehidupan Ricky. Will Ferrell mengawali karirnya sebagai cast Saturday Night Live. Bahkan dia menjadi ikon di acara itu. Tidak heran karya-karyanya saat ini kebanyakan bertema comedy. Will Ferrell sering membuat sebuah character yang lucu dan mempunya ciri khas tersendiri sehingga melekat di hati para penonton. Contohnya Ron urgundy di Anchorman. Ricky Bobby tidak sesukses Ron Burgundy, namun dia cukup menarik perhatian penonton. Alur cerita dari film ini tidak ada yang special. Hal yan

[REVIEW] Home Sweet Hell

via:wikipedia Katherine Heigl ex dr. Lizzy di Grey’s anatomy cukup terkenal dengan filmnya yang bertemakan comedy-romance seperti 27 dresses, life as we know it, dll. Kali ini dia kembali dengan comedy-romance yang ‘berbeda’ Synopsis : Don (Patrick Wilson) agen furniture yang sukses, lengkap dengan kehidupan yang serba sempurna. Dia terlibat afaiir dengan karyawannya hingga menghasilkan anak. Istri Don, Mona (Katherine Heigl) adalah orang yang sangat perfeksionis. Mengetahui affair suaminya, dia memutuskan untuk membunuh selingkuhan suaminya. Inti filmnya hanya itu. I must say, plot hole everywhere. Sepanjang cerita kita akan bingung dan bertanya-tanya “Ini kenapa ?” “Untuk apa ?” “What the hell is happening ?”. Sangat dibuat secara terburu-buru. Premis film ini sejujurnya cukup menjanjikan. Namun, pelaksanaannya sangat kurang.  Banyak adegan yang membuat kita bertanya-tanya, cerita yang tidak tuntas dan tentu ending yang aneh dan dipaksakan. Penonton dibuat terheran-h

[REVIEW] 47 Meters Down (2017)

via : wikipedia Dengan banyaknya film yang rilis pada musim panas, 47 Meters Down bisa dibilang kuda hitam dan tidak disangka menerima ulasan dan penghasilan yang bisa dibilang tidak buruk. Hal ini bisa dibilang cukup baik mengingat budget film ini tentu tidak spektakuler seperti Transformer atau Spiderman. Genre film ini adalah horor survival yang idenya sendiri mirip-mirip dengan The Shallows  yang dibintangi oleh Blake Lively, sama-sama melibatkan hiu dan perjuangan untuk selamat. Walaupun sama-sama di laut, setidaknya Blake Lively bisa bernafas bebas dengan oksigen dan para karakter di 47 Meters Down harus menghadapi hiu, kedalamn laut yang membahayakan dan tentunya oksigen yang terbatas. Untuk sinopsis, agaknya sudah cukup jelas tentang apa film ini dari posternya. Film ini dibintangi oleh Mandy Moore dan Claire Holt. Walaupun mereka memakai alat menyelam dan ekspresi wajah mereka tidak ditampilkan, akting mereka bisa dibilang keren walau hanya bermodalkan dialog yang dap