Skip to main content

[REVIEW] The Theory of Everything

Theory of Everything.jpg
via:wikipedia

Pemenang best actress & best actor untuk Oscar tahun ini adalah Julianne Moore dan Eddie Redmayne. Mereka berdua bermain sebagai karakter yang pintar dan sukses namun karena penyakit mereka menjadi sosok yang menyedihkan. Film ini berdasarkan kisah hidup ilmuwan ternama Stephen Hawking

Sinopsis :
Diangkat dari kisah nyata, kisah hidup Stephen Hawking (Eddie Redmayne) saat dia menghadapi penyakitnya motor neuron yang melumpuhkan sel-sel di dalam tubuhnya secara perlahan-lahan hingga lumpuh dan tidak bisa berbicara. Dia dibantu oleh istrinya Jane Wilde (Felicity Jones) yang setia dalam merawatnya. Diceritakan konflik mereka selama mereka menikah yang kebanyakan dikarenakan oleh sakit yang diderita Hawking.

Film ini dapat dibandingkan dengan Beautifl Mind. Keduanya diangkat dari tokoh yang nyata, jenius, mengidap penyakit yang menghalangi mereka berkarya, istri yang supportive dan kesuksesan yang berhasil dicapai. Belum lagi teknik pengambilan gambar di film ini. Sebenarnya saya lebih menyukai Beautiful Mind.

Acting Felicity Jones dan Eddie Redmayne patut diacungi jempol. Chemistry keduanya sangat kuat sebagai pasangan. Eddie Redmayne sangat pantas membawa pulang piala Oscar. Selain perubahan fisik yang signifikan, dia juga sangat menghayati peran sebagai Stephen Hawking dan terlihat sangat meyakinkan sebagai penderita Motor Neuron. Dia mampu membawa sosok Stephen Hawking dengan baik ke dalam film. Jika actor tidak bisa memerankan penderita suatu penyakit dengan baik, yang terjadi justru adalah acting yang awkward.

Sisi bagus dari film ini adalah, diceritakan secara detail perjuangan pernikahan mereka walaupun berakhir perceraian. Hal ini yang tidak dimiliki Beautiful Mind.

My rating
75%


PS : But seriously ! Film ini hampir semuanya seperti Beautiful Mind. Mirip sekali ! 

Comments

Popular posts from this blog

[REVIEW] Talladega Nights: The Ballad of Ricky Bobby (2006)

Via : wikipedia I know mungkin saya terlalu bias dengan film Will Ferrell. But seriously, I enjoy his films. Sinopsis : Ricky Bobby (Will Ferrell) pembalap NASCAR yang memiliki prestasi yang luar biasa, memiliki istri yang cantik, sahabat yang setia dan fans yang banyak. Namun semua itu berubah ketika dia dikalahkan oleh Jean Girard (Sacha Baron Cohen) dan kecelakaan menimpanya. Ricky harus berjuang mengatasi traumanya terhadap dunia balap dibantu ayahnya yang selama ini absen dalam kehidupan Ricky. Will Ferrell mengawali karirnya sebagai cast Saturday Night Live. Bahkan dia menjadi ikon di acara itu. Tidak heran karya-karyanya saat ini kebanyakan bertema comedy. Will Ferrell sering membuat sebuah character yang lucu dan mempunya ciri khas tersendiri sehingga melekat di hati para penonton. Contohnya Ron urgundy di Anchorman. Ricky Bobby tidak sesukses Ron Burgundy, namun dia cukup menarik perhatian penonton. Alur cerita dari film ini tidak ada yang special. Hal yan

[REVIEW] Home Sweet Hell

via:wikipedia Katherine Heigl ex dr. Lizzy di Grey’s anatomy cukup terkenal dengan filmnya yang bertemakan comedy-romance seperti 27 dresses, life as we know it, dll. Kali ini dia kembali dengan comedy-romance yang ‘berbeda’ Synopsis : Don (Patrick Wilson) agen furniture yang sukses, lengkap dengan kehidupan yang serba sempurna. Dia terlibat afaiir dengan karyawannya hingga menghasilkan anak. Istri Don, Mona (Katherine Heigl) adalah orang yang sangat perfeksionis. Mengetahui affair suaminya, dia memutuskan untuk membunuh selingkuhan suaminya. Inti filmnya hanya itu. I must say, plot hole everywhere. Sepanjang cerita kita akan bingung dan bertanya-tanya “Ini kenapa ?” “Untuk apa ?” “What the hell is happening ?”. Sangat dibuat secara terburu-buru. Premis film ini sejujurnya cukup menjanjikan. Namun, pelaksanaannya sangat kurang.  Banyak adegan yang membuat kita bertanya-tanya, cerita yang tidak tuntas dan tentu ending yang aneh dan dipaksakan. Penonton dibuat terheran-h

[REVIEW] Transformers : The Last Knight

via : wikipedia Dari hari pertama rilis dan pengalamn dari film-silm sbeelumnya, memang sebaiknya tidak usah ekspektasi tinggi-tinggi untuk film ini. Tapi, saya tidak menyangka kalau film yang dirilis dengan promo gila-gilaan seperti ini justru hasilnya hancur sehancur-hancurnya. Masih teringat pertama kali saya nonton Transformers pertama di tahun 2009, efek dan cerita yang sangat fresh menjadikan franchise ini sangat sukses dan menaikkan penjualan mainan hingga dibuat arena sendiri di universal studio. Sekarang, mendengar kata Transformer justru terbayang cerita tak karuan, full ledakan dan rating hancur. Baiklah, jadi di film ini bercerita tentang ..... HA ! Saya lupa ! Intinya sama seperti seri sebelumnya, Autorobot dimusuhi oleh militer, Militer menyerang Autorobot, muncul Megatron, Bee dan Optimus Prime menjadi aktor utama, ledakan dimana-mana dan manusia kecil berlarian dengan sengaja di antara para robot. Sepanjang film banyak sekali plot hole dimana-mana dan makin dipik