Skip to main content

[REVIEW] The Kids are All Right (2014)

Kids are all right poster.jpg
credit to : wikipedia

Banyak pertanyaan muncul terhadap anak-anak dengan orang tua Gay atau Lesbian seperti "gimana nanti mental anak-anaknya ? Nanti terkena pengaruh buruk," well mungkin film ini bisa membantu menjawabnya.

Jika biasa film bertema LGBT selalu mengangkat tema cinta terlarang, atau berakhir tragis dan sebagainya. Film ini justru memiliki setting dimana sepasang Lesbian telah hidup bahagia dan memiliki 2 anak remaja. dan ternyata (seperti judulnya) The Kids are All Right. Mereka teumbuh seperti remaja biasa yang sibuk dengan sekolah dan kenakalan khas remaja. Namun, suatu hari si bungsu ingin mencari tahu siapa ayah mereka alias siapa pendonor sperma mereka. Lucky for them, pendonor sprema mereka adalah Hulk, I mean Mark Ruffalo (saya lupa nama karakternya). Lambat laun, terjalin hubungan antara keluarga bahagia itu dengan Hulk.

Jalan cerita film ini tidak ribet dan tidak membingungkan. Hanya bagaimana keluarga harmonis menjalin hubungan dengan orang baru yang secara tidak langsung memiliki andil dalam kehidupan mereka. Walaupun begitu, film ini menarik dan tidak membosankan. Sama sekali bukan tipikal film Oscar yang penuh dengan drama dan perjuangan namun film ini nyatanya masuk nominasi Best Picture untuk Academy Awards

Sepertinya Julianne Moore cukup sering berakting menjadi penyuka sesama jenis seperti di film Chloe dan Freeheld. Aktingnya seperti biasa sangat bagus dan memiliki chemistry yang sangat bagus (serta meyakinkan) dengan Annette Bening sebagai pasangan yang telah lama hidup bersama dan membangun keluarga. Film ini dibintangi oleh Peeta Melark dan juga Alice dari Alice in Wonderland. Damn! Lupa lagi nama asli mereka siapa

Jika dilihat dari poster dan trailernya, film ini terlihat seperti famly friendly movie. Namun sangat disarankan untuk tidak menonton bersama keluarga karena adanya nudity yang frontal dan tentu saja tubuh Julianne Moore. Iya, saya sendiri juga kaget waktu nonton

My Rating
85%



Comments

Popular posts from this blog

[REVIEW] Talladega Nights: The Ballad of Ricky Bobby (2006)

Via : wikipedia I know mungkin saya terlalu bias dengan film Will Ferrell. But seriously, I enjoy his films. Sinopsis : Ricky Bobby (Will Ferrell) pembalap NASCAR yang memiliki prestasi yang luar biasa, memiliki istri yang cantik, sahabat yang setia dan fans yang banyak. Namun semua itu berubah ketika dia dikalahkan oleh Jean Girard (Sacha Baron Cohen) dan kecelakaan menimpanya. Ricky harus berjuang mengatasi traumanya terhadap dunia balap dibantu ayahnya yang selama ini absen dalam kehidupan Ricky. Will Ferrell mengawali karirnya sebagai cast Saturday Night Live. Bahkan dia menjadi ikon di acara itu. Tidak heran karya-karyanya saat ini kebanyakan bertema comedy. Will Ferrell sering membuat sebuah character yang lucu dan mempunya ciri khas tersendiri sehingga melekat di hati para penonton. Contohnya Ron urgundy di Anchorman. Ricky Bobby tidak sesukses Ron Burgundy, namun dia cukup menarik perhatian penonton. Alur cerita dari film ini tidak ada yang special. Hal yan

[REVIEW] Home Sweet Hell

via:wikipedia Katherine Heigl ex dr. Lizzy di Grey’s anatomy cukup terkenal dengan filmnya yang bertemakan comedy-romance seperti 27 dresses, life as we know it, dll. Kali ini dia kembali dengan comedy-romance yang ‘berbeda’ Synopsis : Don (Patrick Wilson) agen furniture yang sukses, lengkap dengan kehidupan yang serba sempurna. Dia terlibat afaiir dengan karyawannya hingga menghasilkan anak. Istri Don, Mona (Katherine Heigl) adalah orang yang sangat perfeksionis. Mengetahui affair suaminya, dia memutuskan untuk membunuh selingkuhan suaminya. Inti filmnya hanya itu. I must say, plot hole everywhere. Sepanjang cerita kita akan bingung dan bertanya-tanya “Ini kenapa ?” “Untuk apa ?” “What the hell is happening ?”. Sangat dibuat secara terburu-buru. Premis film ini sejujurnya cukup menjanjikan. Namun, pelaksanaannya sangat kurang.  Banyak adegan yang membuat kita bertanya-tanya, cerita yang tidak tuntas dan tentu ending yang aneh dan dipaksakan. Penonton dibuat terheran-h

[REVIEW] 47 Meters Down (2017)

via : wikipedia Dengan banyaknya film yang rilis pada musim panas, 47 Meters Down bisa dibilang kuda hitam dan tidak disangka menerima ulasan dan penghasilan yang bisa dibilang tidak buruk. Hal ini bisa dibilang cukup baik mengingat budget film ini tentu tidak spektakuler seperti Transformer atau Spiderman. Genre film ini adalah horor survival yang idenya sendiri mirip-mirip dengan The Shallows  yang dibintangi oleh Blake Lively, sama-sama melibatkan hiu dan perjuangan untuk selamat. Walaupun sama-sama di laut, setidaknya Blake Lively bisa bernafas bebas dengan oksigen dan para karakter di 47 Meters Down harus menghadapi hiu, kedalamn laut yang membahayakan dan tentunya oksigen yang terbatas. Untuk sinopsis, agaknya sudah cukup jelas tentang apa film ini dari posternya. Film ini dibintangi oleh Mandy Moore dan Claire Holt. Walaupun mereka memakai alat menyelam dan ekspresi wajah mereka tidak ditampilkan, akting mereka bisa dibilang keren walau hanya bermodalkan dialog yang dap