Skip to main content

[REVIEW] Jurassic World (2015)

Jurassic World poster.jpg
via:wikipedia

Our childhood memories are back ! Saya ga tahu ini tahun berapa. The upcoming movies are Jurassic World, Terminator, Star Wars, etc. What an amazing year !

Sinopsis :
Taman Jurassic Park kembali dibuka untuk umum namun dengan nama berbeda yaitu Jurassic World. Taman itu sangat megah dan mendapat pengunjung yang sangat banyak. Para ilmuwan mulai mengembangkan Indominus Rex yaitu sebuah dinosaurus hybrid yang besar, ganas dan sangat pintar. Kekacauan terjadi saat Indominus Rex kabur dan mulai mencari mangsa.

Inti dari film ini adalah … dinosaurus ganas dibuat — mengamuk – lepas --- memangsa orang --- orang berlarian--- muncul hero --- semua terselesaikan dengan happy ending. Standard cerita dinosaurus dan menurut saya ceritanya tidak bisa dikembangkan lagi karena pertama, film ini untuk semua umur. Kedua, kalian mau para dino ngapain ? memiliki konflik batin di dunia manusia ? atau dino versi Nolan ?

Untuk CGI nya, menurut saya biasa saja. Nothing special. Mungkin karena kita sudah melihat effect di film lain seperti Avenger, Godzilla, etc. Kadang ada beberapa scene dengan CGI yang terlihat kasar. Sedikit mengecewakan untuk film yang sudah lama dinantikan. Ini film Jurassic Park pertama yang tidak menggunakan robot. Steven Spielberg di tahun 1993 bahkan melakukannya lebih baik. Hingga kini jika kita menonton Jurassic Park, kita masih akan takjub dengan Dinosaurus buatan Spielberg.

Penampilan Chris Pratt dan Bryce Dallas Howard sangat baik di film ini. Untuk acting `manusia’ saya tidak bisa berkomentar banyak karena unsur utama dari film ini adalah DInosaurus. Sedikit disayangkan keseluruhan arena Jurassic World tidak ditampilkan secara mendalam. Tips dari saya dalam menonton film ini dan semua summer movies lainnya, jangan berekspektasi terlalu tinggi. Just watch and enjoy. Typical summer movies adalah Popcorn movies.

Kesimpulannya, film ini tidak begitu mengecewakan untuk para penggemar franchise Jurassic Park. Naskah yang telah dibangun dari tahun 2005 sudah memberikan kepuasan bagi para penggemarnya. Film ini sekaligus nostalgia masa kecil

OMG ! Star Lord !!
via : theweek.co.uk

My Rating

70% 

Comments

Popular posts from this blog

[REVIEW] Talladega Nights: The Ballad of Ricky Bobby (2006)

Via : wikipedia I know mungkin saya terlalu bias dengan film Will Ferrell. But seriously, I enjoy his films. Sinopsis : Ricky Bobby (Will Ferrell) pembalap NASCAR yang memiliki prestasi yang luar biasa, memiliki istri yang cantik, sahabat yang setia dan fans yang banyak. Namun semua itu berubah ketika dia dikalahkan oleh Jean Girard (Sacha Baron Cohen) dan kecelakaan menimpanya. Ricky harus berjuang mengatasi traumanya terhadap dunia balap dibantu ayahnya yang selama ini absen dalam kehidupan Ricky. Will Ferrell mengawali karirnya sebagai cast Saturday Night Live. Bahkan dia menjadi ikon di acara itu. Tidak heran karya-karyanya saat ini kebanyakan bertema comedy. Will Ferrell sering membuat sebuah character yang lucu dan mempunya ciri khas tersendiri sehingga melekat di hati para penonton. Contohnya Ron urgundy di Anchorman. Ricky Bobby tidak sesukses Ron Burgundy, namun dia cukup menarik perhatian penonton. Alur cerita dari film ini tidak ada yang special. Hal yan

[REVIEW] Home Sweet Hell

via:wikipedia Katherine Heigl ex dr. Lizzy di Grey’s anatomy cukup terkenal dengan filmnya yang bertemakan comedy-romance seperti 27 dresses, life as we know it, dll. Kali ini dia kembali dengan comedy-romance yang ‘berbeda’ Synopsis : Don (Patrick Wilson) agen furniture yang sukses, lengkap dengan kehidupan yang serba sempurna. Dia terlibat afaiir dengan karyawannya hingga menghasilkan anak. Istri Don, Mona (Katherine Heigl) adalah orang yang sangat perfeksionis. Mengetahui affair suaminya, dia memutuskan untuk membunuh selingkuhan suaminya. Inti filmnya hanya itu. I must say, plot hole everywhere. Sepanjang cerita kita akan bingung dan bertanya-tanya “Ini kenapa ?” “Untuk apa ?” “What the hell is happening ?”. Sangat dibuat secara terburu-buru. Premis film ini sejujurnya cukup menjanjikan. Namun, pelaksanaannya sangat kurang.  Banyak adegan yang membuat kita bertanya-tanya, cerita yang tidak tuntas dan tentu ending yang aneh dan dipaksakan. Penonton dibuat terheran-h

[REVIEW] 47 Meters Down (2017)

via : wikipedia Dengan banyaknya film yang rilis pada musim panas, 47 Meters Down bisa dibilang kuda hitam dan tidak disangka menerima ulasan dan penghasilan yang bisa dibilang tidak buruk. Hal ini bisa dibilang cukup baik mengingat budget film ini tentu tidak spektakuler seperti Transformer atau Spiderman. Genre film ini adalah horor survival yang idenya sendiri mirip-mirip dengan The Shallows  yang dibintangi oleh Blake Lively, sama-sama melibatkan hiu dan perjuangan untuk selamat. Walaupun sama-sama di laut, setidaknya Blake Lively bisa bernafas bebas dengan oksigen dan para karakter di 47 Meters Down harus menghadapi hiu, kedalamn laut yang membahayakan dan tentunya oksigen yang terbatas. Untuk sinopsis, agaknya sudah cukup jelas tentang apa film ini dari posternya. Film ini dibintangi oleh Mandy Moore dan Claire Holt. Walaupun mereka memakai alat menyelam dan ekspresi wajah mereka tidak ditampilkan, akting mereka bisa dibilang keren walau hanya bermodalkan dialog yang dap