Skip to main content

[REVIEW] Ted 2 (2015)

Ted 2 poster.jpg
via:wikipedia
Ted is back! When the teddy bear is not innocent anymore

Synopsis
Jon (Mark Wahlberg) bercerai dengan Lori (Mila Kunis) sementara sahabatnya boneka beruang Ted (Seth MacFarlane) menikahi pacarnya Tammy Lynn. Setelah 1 tahun menikah, mereka mengalami konflik dan memutuskan memiliki anak. Namun, Ted tidak dapat melakukan adopsi karena dia dianggap sebuah ‘property’ bukan seseorang sehingga dia terancam kehilangan hak-hak hidupnya. Ted dan Jon meminta bantuan hokum dari Samantha L Jackson (Amanda Seyfried) untuk mengajukan tuntutan di pengadilan

Sebagai sekuel, Ted 2 tidak bisa mengulang kesuksesan pendahulunya di 2012. Mulai dari kualitas film, rating dan performa film ini di box office. Sangat mengecewakan jika dibandingkan dengan yang pertama. Seth MacFarlane tidak belajar dari kegagalan A Million Ways to Die in West walaupun jelas Ted 2 jauh lebih baik dari film itu. Padahal setelah Ted pertama release, Ted menjadi beruang yang popular dan dibuatkan banyak meme.

Humor di Ted 2 seputar Drugs dan Sex serta kata-kata kasar dan refrence dari pop culture. Beberapa kali nama Kadarshian dijadikan lelucon di film ini. Ted 2 tidak berbeda jauh dari Family Guy namun ini versi live action. Kita dapat dengan jelas melihat kemiripan gaya comedy nya. Walaupun begitu, beberapa scene mampu membuat saya tertawa terutama scene di bank sperm seperti yang ditampilkan di trailer.

Too Bad Mila Kunis Can’t participate in this movie. Sebagai gantinya, Amanda Seyfried mengisi posisi Mila Kunis sebagai love interest Jon. Walaupun digantikan bintang dengan kemampuan yang hampir sama dengan Mila Kunis, chemistry Amanda dengan Mark tidak sebagus saat dengan Mila.
Humor di film ini banyak memparodikan film lain seperti Jurassic Park (lengkap dengan theme songnya), breakfast club, etc. untungnya scene tersebut sangat lucu dan tidak fail. Walaupun tentu joke yang ada bersinggungan dengan drugs dan sex.

Ted merupakan salah satu film comedy yang patut ditonton. Walaupun kadang perilaku thunder buddies Ted dan Jon terlihat menyebalkan dan sangat bodoh, pasti kita tetap ingin memiliki beruang hidup seperti Ted.

My rating
70%



Comments

Popular posts from this blog

[REVIEW] Talladega Nights: The Ballad of Ricky Bobby (2006)

Via : wikipedia I know mungkin saya terlalu bias dengan film Will Ferrell. But seriously, I enjoy his films. Sinopsis : Ricky Bobby (Will Ferrell) pembalap NASCAR yang memiliki prestasi yang luar biasa, memiliki istri yang cantik, sahabat yang setia dan fans yang banyak. Namun semua itu berubah ketika dia dikalahkan oleh Jean Girard (Sacha Baron Cohen) dan kecelakaan menimpanya. Ricky harus berjuang mengatasi traumanya terhadap dunia balap dibantu ayahnya yang selama ini absen dalam kehidupan Ricky. Will Ferrell mengawali karirnya sebagai cast Saturday Night Live. Bahkan dia menjadi ikon di acara itu. Tidak heran karya-karyanya saat ini kebanyakan bertema comedy. Will Ferrell sering membuat sebuah character yang lucu dan mempunya ciri khas tersendiri sehingga melekat di hati para penonton. Contohnya Ron urgundy di Anchorman. Ricky Bobby tidak sesukses Ron Burgundy, namun dia cukup menarik perhatian penonton. Alur cerita dari film ini tidak ada yang special. Hal yan

[REVIEW] Home Sweet Hell

via:wikipedia Katherine Heigl ex dr. Lizzy di Grey’s anatomy cukup terkenal dengan filmnya yang bertemakan comedy-romance seperti 27 dresses, life as we know it, dll. Kali ini dia kembali dengan comedy-romance yang ‘berbeda’ Synopsis : Don (Patrick Wilson) agen furniture yang sukses, lengkap dengan kehidupan yang serba sempurna. Dia terlibat afaiir dengan karyawannya hingga menghasilkan anak. Istri Don, Mona (Katherine Heigl) adalah orang yang sangat perfeksionis. Mengetahui affair suaminya, dia memutuskan untuk membunuh selingkuhan suaminya. Inti filmnya hanya itu. I must say, plot hole everywhere. Sepanjang cerita kita akan bingung dan bertanya-tanya “Ini kenapa ?” “Untuk apa ?” “What the hell is happening ?”. Sangat dibuat secara terburu-buru. Premis film ini sejujurnya cukup menjanjikan. Namun, pelaksanaannya sangat kurang.  Banyak adegan yang membuat kita bertanya-tanya, cerita yang tidak tuntas dan tentu ending yang aneh dan dipaksakan. Penonton dibuat terheran-h

[REVIEW] 47 Meters Down (2017)

via : wikipedia Dengan banyaknya film yang rilis pada musim panas, 47 Meters Down bisa dibilang kuda hitam dan tidak disangka menerima ulasan dan penghasilan yang bisa dibilang tidak buruk. Hal ini bisa dibilang cukup baik mengingat budget film ini tentu tidak spektakuler seperti Transformer atau Spiderman. Genre film ini adalah horor survival yang idenya sendiri mirip-mirip dengan The Shallows  yang dibintangi oleh Blake Lively, sama-sama melibatkan hiu dan perjuangan untuk selamat. Walaupun sama-sama di laut, setidaknya Blake Lively bisa bernafas bebas dengan oksigen dan para karakter di 47 Meters Down harus menghadapi hiu, kedalamn laut yang membahayakan dan tentunya oksigen yang terbatas. Untuk sinopsis, agaknya sudah cukup jelas tentang apa film ini dari posternya. Film ini dibintangi oleh Mandy Moore dan Claire Holt. Walaupun mereka memakai alat menyelam dan ekspresi wajah mereka tidak ditampilkan, akting mereka bisa dibilang keren walau hanya bermodalkan dialog yang dap