Skip to main content

A Copy of My Mind (2016)

Image result for a copy of my mind poster
via : imdb

Tidak perlu sebuah kemewahan untuk membuat film bagus. Cukup sebuah kesederhanaan dan dialog natural tanpa harus berbalas puisi. Film ini mengambil setting Jakarta, tepatnya pinggiran Jakarta di daerah kalangan menengah ke bawah. Kita disuguhkan pemandangan jalanan ibukota yang padat, suara kendaraan umum serta klakson yang berisik, kost-kostan di gang senggol dan ekspresi wajah penduduk Jakarta dalam menjalani hari-hari.

Tara Basro berperan sebagai Sari, terapis facial di salon yang suka menonton film. Setiap hari setelah pualng kerja dia mampir ke toko DVD bajakan untuk membeli DVD yang akan ditonton di kostnya. Impian Sari sangat sederhana. Dia hanya ingin punya Home Theater untuk nonton film. Sari tanpa sengaja bertemu dengan Alek, tukang buat subtitle DVD bajakan dengan hanya bermodalkan google translate. Dalam waktu singkat mereka saling jatuh cinta. Mereka memiliki dunia kecil sendiri di tengah hiruk pikuk Jakarta. Sari dan Alek menjalani kehidupan apa adanya tanpa ambisi hingga suatu saat, Sari menemukan sesuatu yang merubah hidup dia selamanya.

Tidak ada konflik yang kompleks atau plot twist yang mengagetkan seperti film Joko Anwar pada umumnya. Hanya ada dialog natural Sari dan Alek dan chemistry mereka yang bagus. Tara Basro sangat cantik dengan wajah dan kulitnya yang ekostis sementara Chicco Jerikho memiliki gaya rambut dan kumis layaknya emang-emang pinggiran. Detail kecil seperti itu membuat kita semakin akrab dengan suasana Jakarta. Kekuatan utama film ini adalah akting kedua pemerannya, dialog yang apa adanya dan teknik kamera yang mampu mewakili kehidupan masyarakat menengah ke bawah.
Jarang ada film Indonesia yang berani bereksperimen seperti ini. Sekarang film Indonesia hampir selalu mengambil setting para tokoh dari keluarga kaya dan syutting di luar negeri. Semoga ke depannya makin banyak film seperti ini

My Rating
80%

Comments

Popular posts from this blog

[REVIEW] Talladega Nights: The Ballad of Ricky Bobby (2006)

Via : wikipedia I know mungkin saya terlalu bias dengan film Will Ferrell. But seriously, I enjoy his films. Sinopsis : Ricky Bobby (Will Ferrell) pembalap NASCAR yang memiliki prestasi yang luar biasa, memiliki istri yang cantik, sahabat yang setia dan fans yang banyak. Namun semua itu berubah ketika dia dikalahkan oleh Jean Girard (Sacha Baron Cohen) dan kecelakaan menimpanya. Ricky harus berjuang mengatasi traumanya terhadap dunia balap dibantu ayahnya yang selama ini absen dalam kehidupan Ricky. Will Ferrell mengawali karirnya sebagai cast Saturday Night Live. Bahkan dia menjadi ikon di acara itu. Tidak heran karya-karyanya saat ini kebanyakan bertema comedy. Will Ferrell sering membuat sebuah character yang lucu dan mempunya ciri khas tersendiri sehingga melekat di hati para penonton. Contohnya Ron urgundy di Anchorman. Ricky Bobby tidak sesukses Ron Burgundy, namun dia cukup menarik perhatian penonton. Alur cerita dari film ini tidak ada yang special. Hal yan

[REVIEW] Home Sweet Hell

via:wikipedia Katherine Heigl ex dr. Lizzy di Grey’s anatomy cukup terkenal dengan filmnya yang bertemakan comedy-romance seperti 27 dresses, life as we know it, dll. Kali ini dia kembali dengan comedy-romance yang ‘berbeda’ Synopsis : Don (Patrick Wilson) agen furniture yang sukses, lengkap dengan kehidupan yang serba sempurna. Dia terlibat afaiir dengan karyawannya hingga menghasilkan anak. Istri Don, Mona (Katherine Heigl) adalah orang yang sangat perfeksionis. Mengetahui affair suaminya, dia memutuskan untuk membunuh selingkuhan suaminya. Inti filmnya hanya itu. I must say, plot hole everywhere. Sepanjang cerita kita akan bingung dan bertanya-tanya “Ini kenapa ?” “Untuk apa ?” “What the hell is happening ?”. Sangat dibuat secara terburu-buru. Premis film ini sejujurnya cukup menjanjikan. Namun, pelaksanaannya sangat kurang.  Banyak adegan yang membuat kita bertanya-tanya, cerita yang tidak tuntas dan tentu ending yang aneh dan dipaksakan. Penonton dibuat terheran-h

[REVIEW] 47 Meters Down (2017)

via : wikipedia Dengan banyaknya film yang rilis pada musim panas, 47 Meters Down bisa dibilang kuda hitam dan tidak disangka menerima ulasan dan penghasilan yang bisa dibilang tidak buruk. Hal ini bisa dibilang cukup baik mengingat budget film ini tentu tidak spektakuler seperti Transformer atau Spiderman. Genre film ini adalah horor survival yang idenya sendiri mirip-mirip dengan The Shallows  yang dibintangi oleh Blake Lively, sama-sama melibatkan hiu dan perjuangan untuk selamat. Walaupun sama-sama di laut, setidaknya Blake Lively bisa bernafas bebas dengan oksigen dan para karakter di 47 Meters Down harus menghadapi hiu, kedalamn laut yang membahayakan dan tentunya oksigen yang terbatas. Untuk sinopsis, agaknya sudah cukup jelas tentang apa film ini dari posternya. Film ini dibintangi oleh Mandy Moore dan Claire Holt. Walaupun mereka memakai alat menyelam dan ekspresi wajah mereka tidak ditampilkan, akting mereka bisa dibilang keren walau hanya bermodalkan dialog yang dap