Credit to : movie.co.id |
Baiklah, mungkin ini kedua kalianya film Indonesia melakukan reborn, remake, apalah dan legenda komedi Indonesia diangkat kembali ke layar kaca. Dono Kasino Indro. Mereka ini sekelas Three Stooges di Indonesia dan tipikal lawakan mereka pun hampir sama, sejenis slapstick.
Film wakrop DKI telah melintasi dua dekade yaitu tahun 80an dan 90an. Bagi kami (ketahuan tua) yang tumbuh besar dengan tertawa dengan film warkop, Tentunya akan sangat penasaran bagaiman jika mereka kembali dihidupkan dan diperankan oleh aktor papan atas seperti Abimana, Vino dan Tora.
Baiklah. Saya akan sangat super jujur mengenai review ini sekalipun mungkin akan terasa (sedikitttt) menyakitkan. Intinya, 30% saya tertawa terbahak-bahak dan 70% saya terdiam hening dan merasakan kegaringan tingkat tinggi.
Saya tidak akan menyalahkan ketiga aktor utama. Mereka telah memberikan totalitas dalam berperan. Abimana memakai gigi palsu dan baju untuk membuat perutnya buncit. Suaranya pun persis seperti Almarhum Dono. Vino sebagai Kasino benar-benar luar biasa dengan gaya bicara dan gesturenya. Tora sebagai Indro juga mampu mengimbangi mereka. Di luar dugaan karena di trailer yang dikeluarkan Tora justru paling kurang. Tapi overall, mereka amazing.
Saya ingin menyalahkan Anggy Umbara sebagai sutradara dan screenwriter. Jujur saya tidak nonton karyanya Comic 8 dan sekuel-sekuelnya, okay saya mencoba menonton comic 8 yang pertama tapi saya langsung berhenti setelah 15 menit karena tidak kuat menghadapi kegaringan dan kejayusan serta humor yang dipaksakan lucu. Inilah yang berimbas ke Warkop.
Selama jokes yang dipakai merupakan 'copas' dari film lama seperti adegan tercebur, dikejar massa, serta lagu kode dan jokes Kasino, scene comedy sangat sukses membuat tertawa. Namun begitu dimunculkan jokes yang di improve alias original, scene comedy terasa sangat garing.
Okay, mungkin Anggy Umbara ingin mengkritik pemerintahan dan memberikan jokes yang menyindir anggota DPR, Hakim dan Polisi tapi serius, timingnya sangat tidak pas. Terkesan sangat dipaksakan dan tidak sesuai pada tempat dan waktunya.
Terlepas dari gaya Anggy Umbara, saya tetap akan menonton untuk Part 2 karena sudah terlanjur menonton untuk part 1 dan ketiga aktor itu telah menunjukkan performa yang lucu dan saya tidak keberatan melihat mereka bertiga lagi.
ps : bahkan behind the scenes para actor lebih lucu dari filmnya
My Rating
50%
Comments
Post a Comment