tag:blogger.com,1999:blog-29026551801793001672024-03-19T15:08:38.411-07:00Grab Your SnacksMovie review dalam bahasa Indonesia dan artikel tentang film lainnya yang menarik. Stay tune with us !Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.comBlogger134125tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-29457110744446337222017-10-02T09:20:00.002-07:002017-10-02T09:20:04.273-07:00Bitcoin 1<pre style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); -webkit-text-size-adjust: 100%; background-color: whitesmoke; border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border-top-left-radius: 4px; border-top-right-radius: 4px; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Menlo, Monaco, Consolas, 'Courier New', monospace; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 1.42857143; margin-bottom: 10px; overflow: auto; padding: 9.5px; word-break: break-all; word-wrap: break-word;"> <a href="http://www.freebiebitcoin.com">Earn free bitcoin</a></pre>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-147998248055575292017-07-10T09:58:00.002-07:002017-07-10T09:58:45.000-07:00[REVIEW] Spider-Man : Homecoming (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Spider-Man Homecoming poster.jpg" class="mw-mmv-final-image jpg mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/f/f9/Spider-Man_Homecoming_poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>via : wikipedia</b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Lihat poster itu, berantakan, kan ? Seolah-olah para tokoh ditumpuk sembarangan dan kenapa muka Robert Downey sangat besar dan ada Iron Man yang hampir mendominasi poster ? Seolah-olah Marvel tidak PD kalau film ini akan bagus secara critical atau secara komersial. Sama seperti ekspektasi saya saat pertama kali melihat trailer film ini<br />
<br />
Tapi ternyata film ini jauh melampaui ekspektasi saya. Film dibuka oleh Vlog ala Spiderman saat bertarung di Civil War kemudian lompat ke beberapa bulan saat Peter Parker kembali ke kehidupan remajanya. Spiderman yang kembali ke Marvel menyerap semua ciri khas film Marvel yaitu fun dan humor. Humor di sini mengingatkan kita pada jokes di Ant-Man dan Guardian of Galaxy. Untunglah tidak diceritakan ulang mengenai asal usul Spiderman dan kematian Uncle Ben yang bisa-bisa membuat kita bosan akan cerita klasik itu yang sudah diulang berkali-kali, justru Aunt May yang sangat cantik menjadi salah satu pusat perhatian di film ini.<br />
<br />
Jelas kekuatan film ini ada di skrip dan dialog yang lucu. Untuk action sendiri tidak ada yang istimewa dan ciri khas film superhero, kebaikan akan menang. Namun cukup jelas kalau film ini dipersiapkan untuk mengenalkan sosok Spiderman di film Avengers Universe.<br />
<br />
Walaupun terkesan menjual Iron Man habis-habisan, syukurlah film ini tidak menjadi Iron Man 4. Tom Holland mampu memerankan Spiderman yang penuh semangat, cerewet, dan pecicilan namun dia terlalu bawel untuk ukuran Peter Parker yang nerd, yatim piatu dan kehilangan pamannya. Tom Holland tidak bisa dibandingkan dengan Tobey Maguire ataupun Andrew Garfield. Mereka masing-masing mampu menjadi Spiderman dalam versi mereka masing-masing. Peter Parker juga memiliki teman-teman yang mampu menjadikan film ini lebih menyenangkan.<br />
<br />
Vulture yang diperankan oleh Michael Keaton mungkin adalah interpretasi Harvey Dent di film Batman "You either die a hero, or you live long enough to see yourself become the villain" dan ironisnya Michael Keaton pernah memerankan Batman 2 kali. Michael Keaton merupakan pilihan tepat untuk sosok penjahat ini dan semoga untuk sekuel berikutnya, kualitas franchise Spiderman semakin meningkat<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>80%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-76721206702305176482017-07-02T09:03:00.003-07:002017-07-02T09:03:58.811-07:00[REVIEW] 47 Meters Down (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/e/e5/47_Meters_Down_%282017%29_Theatrical_Release_Poster.png" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/e/e5/47_Meters_Down_%282017%29_Theatrical_Release_Poster.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>via : wikipedia</b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dengan banyaknya film yang rilis pada musim panas, 47 Meters Down bisa dibilang kuda hitam dan tidak disangka menerima ulasan dan penghasilan yang bisa dibilang tidak buruk. Hal ini bisa dibilang cukup baik mengingat budget film ini tentu tidak spektakuler seperti Transformer atau Spiderman.<br />
<br />
Genre film ini adalah horor survival yang idenya sendiri mirip-mirip dengan The Shallows yang dibintangi oleh Blake Lively, sama-sama melibatkan hiu dan perjuangan untuk selamat. Walaupun sama-sama di laut, setidaknya Blake Lively bisa bernafas bebas dengan oksigen dan para karakter di 47 Meters Down harus menghadapi hiu, kedalamn laut yang membahayakan dan tentunya oksigen yang terbatas.<br />
<br />
Untuk sinopsis, agaknya sudah cukup jelas tentang apa film ini dari posternya. Film ini dibintangi oleh Mandy Moore dan Claire Holt. Walaupun mereka memakai alat menyelam dan ekspresi wajah mereka tidak ditampilkan, akting mereka bisa dibilang keren walau hanya bermodalkan dialog yang dapat didengar dengan alat transmisi. Sepanjang film kita akan terus merasa tegang karena cerita ini sangat intense, tidak banyak drama dan tentunya musik pendukung yang menyeramkan<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>65%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-49399646429507865192017-06-24T08:31:00.000-07:002017-06-24T08:31:00.618-07:00[REVIEW] Transformers : The Last Knight<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Transformers The Last Knight poster.jpg" class="mw-mmv-final-image jpg mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/2/26/Transformers_The_Last_Knight_poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>via : wikipedia</b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dari hari pertama rilis dan pengalamn dari film-silm sbeelumnya, memang sebaiknya tidak usah ekspektasi tinggi-tinggi untuk film ini. Tapi, saya tidak menyangka kalau film yang dirilis dengan promo gila-gilaan seperti ini justru hasilnya hancur sehancur-hancurnya. Masih teringat pertama kali saya nonton Transformers pertama di tahun 2009, efek dan cerita yang sangat fresh menjadikan franchise ini sangat sukses dan menaikkan penjualan mainan hingga dibuat arena sendiri di universal studio. Sekarang, mendengar kata Transformer justru terbayang cerita tak karuan, full ledakan dan rating hancur.<br />
<br />
Baiklah, jadi di film ini bercerita tentang ..... HA ! Saya lupa ! Intinya sama seperti seri sebelumnya, Autorobot dimusuhi oleh militer, Militer menyerang Autorobot, muncul Megatron, Bee dan Optimus Prime menjadi aktor utama, ledakan dimana-mana dan manusia kecil berlarian dengan sengaja di antara para robot. Sepanjang film banyak sekali plot hole dimana-mana dan makin dipikirkan "ini apaan sih ? Dimana ? Kenapa ?" maka kita akan semakin pusing.<br />
<br />
Ingat robot Dino di transformer sebelumnya yang mendadak muncul ? Dia muncul lagi di film ini dan kita kedatangan robot baru yaitu robot NAGA dengan kepala tiga. Mantap kan ? Tapi robot kesukaan saya adalah robot butler milik Anthony Hopkins yang menyelamatkan film ini dari humor garing.<br />
Tidak ada yang berbeda banyak dari film ini dengan seri sebelumnya kecuali plot yang semakin kacau. Saya justru berpikir jangan-jangan Michael Bay asal shoot film ini dulu baru ditulis jalan ceritanya ?<br />
<br />
Karena Spin-off Bumblebee dan seri keenam film ini akan rilis di tahun 2018 dan 2019, (iya ini belum selesai) mari berharap franchise ini bisa selamat dengan film lebih bagus atau sebaiknya dihentikan saja daripada semakin rusak<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>20%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-28509703219569502172017-06-14T01:32:00.002-07:002017-06-14T01:32:30.329-07:00[REVIEW] Silent Voice (2016)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/32/A_Silent_Voice_Film_Poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
Animasi Jepang memang banyak yang bikin baper. Setelah Your Name, dan masih mengambil setting remaja SMA, Silent Voice kembali membuat penonton terenyuh dengan ceritanya.<br />
<br />
Shouko Nishimiya adalah murid SD baru dan seorang tuna rungu. Di sekolahnya, dia ditidas oleh Shouya Ishida hingga karena suatu kejadian, Shouko harus pindah sekolah. Setelah kejadian itu, semua murid menyalahkan Shouya dan semua hal yang pernah dia lakukan berbalik kepadanya. Setelah SMA, Shouya menjadi penyendiri dan kesepian. Setelah bertemu kembali dengan Shouko, Shouya mulai memperbaiki hubungannya dengan orang sekitar dan menebus rasa bersalahnya kepada Shouko<br />
<br />
Kyoto Animation sebagai rumah produksi film ini menyuguhkan artwork uang indah dan cerita yang bagus. Animasi film ini mengingatkan kepada TV series K-ON. Pendalaman karakter di sini cukup dalam sehingga kita bisa merasakan cerita ini lebih dalam termasuk para karakter pendukungnya. Shouko merupakan tipikal wanita lembut yang akan membuat kita terus simpatik namun untuk Shouya, kita akan merasa kesal sekaligus kasihan dengan semua yang dia alami.<br />
<br />
Dialog film ini sangat simpel tanpa banyak cringe words. Karena setting film ini SMA, tidak ada konfilk berlebihan kecuali masalah pribadi dari para karakter. Film ini saingan dari Your Name dari genre dan animasi. Saya suka keduanya karena tidak hanya mengandalkan animasi, namun juga keistimewaan cerita<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>95%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-3873769906060420282017-06-06T02:30:00.000-07:002017-06-06T02:30:18.009-07:00[REVIEW] Florence Foster Jenkins (2016)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Florence Foster Jenkins (film).jpg" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/10/Florence_Foster_Jenkins_%28film%29.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via: wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
Tidak ada yang bisa membatasi mimpi termasuk suara yang jelek. Diangkat dari kisah nyata mengenai sosialita berhati tulus yang ingin menjadi penyanyi opera, film ini menawarkan genre musical dengan gaya yang baru.<br />
<br />
Jika film musical biasa seperti Pitch Perfect dan Sing Street kita selalu disuguhkan lagu-lagu asik serta suara dari para pemain yang indah, lain halnya dengan film ini. Suara Meryl Streep yang biasa kita dengan di film seperti Mamma Mia sangat bagus, kali ini keterlaluan buruknya. Dia mampu memerankan Florence yang memiliki suara hancur namun memiliki hati yang baik serta kondisi fisik yang rapuh. Orang-orang di sekitarnya selalu berusaha memperlakukannya dengan baik dan terus berbohong mengenai suaranya untuk mendapatkan keuntungan. Mungkin peran ini salah satu perannya yang cukup mudah terlupakan tapi namanya juga Meryl Streep, dia pasti akan dengan mudah masuk nominasi Oscar.<br />
<br />
Film ini juga merupakan momentum kembalinya Hugh Grant ke industri film. Aktor yang terkenal dengan film comedy romance nya membawa warna baru di dalam karirnya walaupun ciri khasnya yang awkwardly british masih ditampilkan. Simon Helberg yang berperan sangat sebagai McMoon dan mamu melepaskan citranya sebagai Howard di Big Bang Theory.<br />
Musical, fun dan menyentuh adalah kesimpulan dari film ini. Premisnya terdengar membosankan tapi film ini justru menyenangkan untuk ditonton<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>70%</b></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-89736661022204526432017-06-01T21:37:00.000-07:002017-06-01T21:37:46.575-07:00[REVIEW] Wonder Woman (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Wonder Woman (2017 film).jpg" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/e/ed/Wonder_Woman_%282017_film%29.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
Setelah 10 tahun lebih, akhirnya Superhero wanita memiliki film sendiri dan hasilnya di luar perkiraan sangat bagus. Selama ini film superhero didominasi oleh superhero pria dan kali ini giliran superhero wanita menunjukkan kekuatannya.<br />
<br />
Film- film DC Universe yang sejauh ini selalu mendapat review buruk mendadak diberi review sangat tinggi oleh rotten tomatoes yaitu 97%. Tentu hasil itu setimpal dengan isi film ini.<br />
Film dibuka dengan setting modern saat Diana menerima foto waktu dia sedang perang bersama Steve Trevor dan setelah itu cerita dimulai. Diana mengenang masa lalunya sebagai suku Amazon dan pendapatnya tentang manusia.<br />
<br />
Tanpa mengurangi ciri khas DC yang gelap, film ini menyuguhkan humor-humor ringan dan jalan cerita yang simpel. Walaupun durasi film ini 2 jam 20 menit, kita tidak akan merasa bosan saking serunya tidak seperti Batman V Superman. Action film ini juga ditampilkan dengan bagus oleh Gal Gadot dan masih dengan ciri banyaknya slow motion dan ledakan dimana-mana. Petty Jenkins juga berhasil membawa banyak nilai-nilai feminist di film ini. Film Wonder Woman merupakan film penting untuk menunjukkan inner and outer strength of woman.<br />
<br />
Selain pembahasan film, mari kita bahas betapa adorable Gal Gadot di film ini. Gal Gadot seolah dilahirkan untuk menjadi Diana Prince dan sosok Wonder Woman sejati. Tidak hanya dari fisiknya, namun dia juga merupakan petarung asli dan pernah servis militer di Israel. Dia juga merupakan salah satu pembicara di UN bersama Lynda Carter yang juga merupakan pemeran Wonder Woman terdahulu. Gal Gadot mampu memerankan Wonder Woman yang petarung dan juga orang yang baru mengenal dunia manusia yang modern. Scene lucu di sini malah membuat kita semakin jatuh cinta. Chris Pine sebagi Steve Trevor yang saya kira awalnya hanya pemanis di film ini justru memberikan kontribusi besar dan beraksi sangat keren bersama Gal Gadot.<br />
<br />
Film penuh otot seperti Batman dan Superman dikalahkan oleh film yang sangat feminist dan humoris. Wonder Woman merupakan pertanda sudah saatnya wanita memiliki sosok superhero sendiri.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>95%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-45573440697027125002017-05-20T09:58:00.002-07:002017-05-20T09:58:59.945-07:00[REVIEW] Get Out (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Teaser poster for 2017 film Get Out.png" class="mw-mmv-final-image png mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/e/eb/Teaser_poster_for_2017_film_Get_Out.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Apa jadinya jika kamu diajak ketemu orang tua pacarmu, dan bukannya menjadi akrab justu nyawamu terancam. Kira-kira begitulah inti film ini.<br />
<br />
Get Out merupakan film horror dengan ide fresh yang beda dengan film horror lainnya. Film ini menggabungkan issue rasisme, issue yang sedang gencar saat ini, dan psikologi thriller. Tidak ada hantu atau zombie di film ini, hanya ada manusia rasis yang justru jauh lebih mengerikan karena kita memiliki chance besar bertemu merek di dunia nyata.<br />
<br />
Get Out dibuka dengan scene yang sangat kekeluargaaan dan atmosfir yang menyenangkan. Tapi lihat setelah 20 menit kemudian. Muncul teror-teror yang menyiksa secara psikologi dan ditutup dengan climax yang bikin kita deg-deg an.<br />
<br />
Film ini tidak memiliki twist ending yang mengangetkan. Saya rasa kita sebagai penonton sudah bisa memprediksikan apayang terjadi dari pertengahan film. Namun cerita dan cinematografi yang disajikan menjadi kekuatan film ini. Jika ditelusuri lebih dalam, banyak subtle message di film ini yang membuat film ini semakin cerdas. Para cast di sini berakting dengan sangat baik bahkan hingga ke peran pembantu sekalipun.<br />
<br />
Walaupun warga kulit hitam telah bebas dari perbudakan nyaris 200 tahun silam, namun teror terhadap mereka sebagai minoritas masih ada. Kira-kira itulah inti film ini<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>90%</b> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-85735984712278768362017-05-17T00:15:00.002-07:002017-05-17T00:15:32.666-07:00[REVIEW] King Arthur : Legend of The Sword<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="King Arthur wears a leather jacket in front of a grey sky and faces the viewer, his sword held by both hands downward in front of his chest." class="mw-mmv-final-image jpg mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/a/a4/King_Arthur_LotS_poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
Guy Ritchie yang terkenal membuat film-film gangster mendadak menjadi sutrdara film kolosal. Guess what ? Hasilnya menjadi Lord of The Rings rasa Snatch. Ciri khas Guy Ritchie dengan alur flash back/forward dan para karakter yang berasal dari middle class guy tentu masih ada. Sulit dipercaya kalau asal mula Legend British ini dari jalanan.<br />
<br />
King Arthur merupakan cerita setting mediaval dengan dialog menghibur dan ada selipan humor. Charlie Hunam merupakan pilihan tepat (tentu selain wajahnya yang tampan). Jude Law kembali berkolaborasi di film Guy Ritchie setelah film Sherlock Holems dan sekuelnya. Akting para aktor dan aktris di sini cukup mampu menunjang pemeran lainnya. Untuk efek CGI, yah budget USD 175 Million kalau masih murahan ya kebangetan.<br />
<br />
Sayang sekali film ini termasuk box office flop padahal jika biasanya genre kolosal disajikan dengan serius, film ini menceritakannya secara santai dan menghibur. FIlm ini juga menjual nama besar Guy Ritchie, Charlie Hunam dan Jude Law. Mungkin hal yang harus disalahkan atas film ini adalah tanggal rilis yang bertepatan dengan Alien : Covenant. Amat disayangkan dilm ini akan dikenang sebagai Box Office Flo<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>60%</b></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-82385742642294653252017-05-13T09:43:00.002-07:002017-05-13T09:43:53.608-07:00[REVIEW] Alien : Covenant (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Alien Covenant Teaser Poster.jpg" class="mw-mmv-final-image jpg mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/33/Alien_Covenant_Teaser_Poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>via : wikipedia</b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Setelah penantian yang cukup panjang, akhirnya sekuel Promotheus dibuat dan langsung berhubungan dengan franchise kesayangan kita yakni ALIEN.<br />
<br />
Bisa dibilang Alien salah satu franchise horror sci-fi lintas generasi (selain Predator) yang paling terkenal dan di film-film lainnya mendapat review bagus dari para krtikus dan penghasilan box office yang gila-gilaan. Sesuai posternya, akan ada banyak alien. Yep semua yang penonton harapkan akan muncul semua<br />
1. Alien yang muncrat dari perut manusia<br />
2. Alien kecil menjadi liar<br />
3. Manusia ditemplokin inang Alien<br />
4. Emak Alien yang gede dan beringas<br />
5. Banyak Kru mati<br />
6. Ending yang bikin kita bengong dan membuka peluang untuk sekuel<br />
<br />
Bagi penggemar Alien jaman dulu yang penuh aksi, film ini sangat memuaskan dan seru. Berhubung sutrdaranya nya sama, Ridley Scott, selalu ada ciri khas ketegangan dan score yang membuat kita menutup kuping ketakutan. Template film ini pun hampir sama dengan plot film pertama di tahun 1979 yang dibintangi oleh legenda Sigourney Weaver sebagai Ellen Ripley.<br />
<br />
Walaupun film ini menjual nama besar Michael Fassbender sebagai android yang cerdas, 'jagoan' utama di film ini sama seperti franchise sebeulmnya, yaitu kapten wanita bernama Daniels. Sekalipun tidak memorable seperti Ellen Ripley yang menjadi jagoan wanita bad-ass, who knows ke depannya kita akan memiliki strong woman untuk generasi baru.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>76%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-30915110704662228782017-05-09T10:39:00.000-07:002017-05-09T10:39:32.050-07:00[REVIEW] Risky Business (1983)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Risky Business.jpg" class="mw-mmv-final-image jpg mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/33/Risky_Business.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia<b><br /></b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Akhirnya saya memiliki kesempatan untuk nonton film Tom Cruise yang klasik ini berkat internet. Sebelum Tom Cruise terkenal sebagai bintang film action dan Scientology nya, di tahun 1980-an dia adalah seorang heartthrob dengan muka yang imut. Perannya sebagai Joel, remaja yang masih menjati diri membuat namanya melejit. Genre yang booming di tahun 1980-an adalah drama remaja.<br />
<br />
Risky Business bercerita semuak kejadian heboh yang dialami Joel saat orang tuanya tidak di rumah. Mulai dari berurusan dengan mucikari hingga menenggelamkan Porsche milik ayahnya di danau.<br />
<br />
Tema yang diangkat di film ini cukup umum seperti ujian kelulusan, kampus yang akan dimasuki dan mau jadi apa di masa depan, namun film ini mengemasnya dengan komedi khas 80-an ditambah banyak adegan nudity. Oleh karena itu film ini adalah film remaja dengan rating R.<br />
<br />
Tidak ada yang menyangkan Tom Cruise yang di sini berperan sebagai remaja labil dan awkward 4 tahun kemudian menjadi keren di Top Gun. Adegan dimana dia menari hanya mengenakan kemeja dan underwear selamanya akan dikenang. Risky Business meruoakan salah satu film klasik remaja terbaik yang wajib ditonton<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>82%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-62169947246842775132017-05-07T07:21:00.000-07:002017-05-07T07:36:40.031-07:00[REVIEW] Guardians of The Galaxy Vol.2 (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/9/95/GotG_Vol2_poster.jpg" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/9/95/GotG_Vol2_poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia<b><br /></b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Judul sekuel Guardians of The Galaxy (GOTG) ini seperti Awesome Mix milik Star Lord. Adegan dibuka dengan pertarungan para Guardians melawan monster. Baby Groot yang menjadi maskot di film ini menari-nari dengan lucu dan bertingkah seperti anak polos. Setelah itu, film ini officially dimulai. Pusat cerita ini adalah, Ayah Star Lord yang pada GOTG sebelumnya ternyata bukan manusia muncul di hadapan para Guardian. Member Guardians pun bertambah yaitu Yondu, alien yang menculik Star Lord saat kecil dan Nebula, saudari Gamora yang di film sebelumnya adalah penjahat.<br />
<br />
Siapa bilang sekuel tidak sebagus pendahulunya ? GOTG volume 2 lebih keren, asyik dan lucu dibandingkan yang pertama. Tradisi Marvel adalah membuat sekuel jauh lebih baik dari sebelumnya. Hal sama yang terjadi pada Captain America, Iron Man dan Thor. Film ini juga membahas cukup dalam hubungan antara father & son. Scene terakhir di film ini sangat menyentuh diiringi OST yang tepat. Ngomong-ngomong soal OST, film ini (seperti pendahulunya), penuh dengan lagu-lagu keren dengan penempatan di scene yang tepat. Tidak seburuk Suicide Squad yang 'maksa'. Kita tidak usah membahas efek CGI karena Marvel sudah menjamin kalau film ini memiliki efek yang keren dan jauh lebih asyik jika ditonton di 3D atau IMAX.<br />
<br />
Baby Groot yang dari awal teaser sudah mencuri perhatian dengan fisiknya yang imut akan membuat kita semakin gemas di film ini dengan tingkah konyolnya. Namanya juga Baby, dia masih polos dan childish. Sesuai prediksi Marvel akan push habis-habisan merchandise Baby Groot ini. Dia seperti hal menggemaskan di tengah-tengah aksi ledakan. Kesimpulan saya, GOTG adalah film yang asik ditonton<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>90%</b></div>
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-43682811446948652312017-04-29T08:57:00.000-07:002017-04-29T08:57:11.619-07:00[REVIEW] Fifty Shades of Darker (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="A masked woman in a white dress, being held as if dancing by a man in a tuxedo." class="mw-mmv-final-image jpg mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/2/2d/Fifty_Shades_Darker_film_poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Film ini adalah installment kedua dari trilogi 50 Shades dan tetap tidak ada perkembangan cerita dari series sebelumnya. Datar dan membosankan. Well, tidak bisa disalahkan juga karena kualitas novelnya pun juga buruk<br />
<br />
<b>WARNING : Full Spoiler</b><br />
Mari kita bahas dari hal positif film ini dulu. Chemistry Dakota Johnson dengan Jamie Dornan semakin baik dari film sebelumnya. Saya lebih menyukai sosok Anna di film dibandingkan di Novel. Anna d film less menye-menye dan dia memiliki prinsip serta cukup tegas terhadap Mr. Grey yang pemaksa. Dia juga bertahan dengan pendapatnya dan di beberapa scene justru dia yang menggoda Mr.Grey dengan nakal. Sosok Christian Grey juga lebih mudah disukai di film ini. Dia lebih lembut dan memiliki hati. Sosok Christian Grey yang egois dan pemaksa di Novel justru sangat menyebalkan. 2 tahun berlalu sejak Fifty Shades of Grey dan kedua bintang itu menunjukkan kemampuan akting yang meningkat.<br />
<br />
<b> </b><br />
Mari kita lanjutkan dengan hal buruk dari film ini. Jalan cerita yang datar dan banyak konflik yang berpotensi menjadi seru justru diabaikan begitu saja. Contohnya, kembalinya mantan budak Grey yang membahayakan hanya menjadi bumbu numpang lewat padahal di trailer terlihat sangat menjanjikan. Begitu juga dengan sosok Mrs. Robinson yang berpotensi menjadi orang ketiga. Sosoknya tidak digali lebih dalam di film ini dan Kim Basinger yang memerankannya justru terlihat seperti cameo. Scene terakhir, adegan kecelakaan Helikopter Mr.Greys hanya berlalu begitu saja dan seolah-olah hanya kejadian biasa. OH GOD ! yang bener aja setelah kecelakaan yang menghebohkan televisi dan membuat keluarga cemas, mendadak Christian Grey muncul tanpa terluka apapun di apartemen. WHY !<br />
<br />
Begitu banyak konflik namun diceritakan dan ditutup dengan buruk.<br />
<br />
50 Shades of Darker juga MASIH mempertahankan dialog konyol yang akan membuat kita awkward dan cringe. Dialog tidak natural dan agaknya sulit dipercaya kalau ada orang ngobrol dengan dialog ini. Ini 2 quote terburuk bagi saya<br />
<br />
1. <i><b>Christian Grey:</b> Have dinner with me. </i><br />
<i><b>Anastasia Steele:</b> Okay, fine, I will have dinner with you because I’m hungry. But we are only talking and that is it.</i><br />
<br />
<i>2. </i><b><span class="edS-b">Elena:</span></b> Do you think you're the first woman who's tried to save him?<br />
<span class="edS-b"><b>Anastasia</b>: </span>He's changing. It's not what he wants anymore.<br />
<span class="edS-b"><b>Elena</b>:</span> But it's what he needs.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>20%</b> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-56947831638266676852017-04-19T09:06:00.002-07:002017-04-19T09:06:48.380-07:00[REVIEW] La La Land (2016)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="A man and a woman dancing at sunset; a city view stretches out behind them. The woman is wearing a bright yellow dress; her partner is wearing a white colored shirt and tie with dark trousers." class="mw-mmv-final-image jpg mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/e/e2/La_La_Land_Poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>via : wikipedia</b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Selamat datang di La La Land dimana kota penuh impian dan para pendatang nekat ke kota ini untuk mewujudkan mimpi. Yah, ini Los Angeles kok. Semua orang bermimpi sukses di dunia Hollywood.<br />
Takdir mempertemukan Mia dan Sebastian. Mia adalah calon aktris yang selalu gagal di audisinya dan Sebastian adalah pianis Jazz idealis yang memiliki impian untuk membuka club Jazz sendiri. Mereka saling jatuh cinta dan berusaha mewujudkan mimpi masing-masing.<br />
<br />
Setelah menonton La La Land, pasangan Sebastian dan Mia mengingatkan saya dengan pasangan Sari dan Alek di film A Copy of My Mind. Mereka saling mencintai dalam kesederhanaan (walaupun La La Land lebih mewah sih) dan mereka menikmati hidup mereka seolah mereka bagian yang terpisah dari sibuknya kota. Chemistry Emma Stone dan Ryan Gosling tidak usah diragukan. Ini ketiga kalinya mereka bekerja sama terutama berperan sebagai sepasang kekasih.<br />
<br />
Ini adalah proyek musikal pertama bagi mereka berdua. Adegan menari keduanya sangat bagus didukung dengan musik dan koreografi yang keren. Ryan Gosling memang terkenal bisa nyanyi dan memiliki band Deadman's Bone dan Emma Stone jarang bernyanyi di depan kamera (kecuali Lip Sync di Jimmy Fallon). Film ini didukung dengan musik Jazz dimana-mana sebagai soundtrack atau BGM. City of Stars sebagai OST memenangkan best OST pada ajang penghargaan Oscar kemarin. Lagu lainnya membuat mood kita menjadi semangat saat menonton terutama adegan opening di tengah kemacetan.<br />
<br />
Selain Music, La La Land didukung cinematografi yang indah dan memilik best production design (seperti penghargaan yang didapat). Kita akan terjebak antara Hollywood saat ini menggunakan gadget atau Hollywood era golden age dengan semua latar dan settingnya. Kombinasi yang sangat keren.<br />
<br />
La La Land film yang patut ditonton bagi anda yang ingin film ringan, ceria dan sweet<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>90%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-75264484769170518832017-04-17T09:15:00.003-07:002017-04-17T09:15:55.425-07:00[REVIEW] The Fate of The Furious (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="The Fate of The Furious Theatrical Poster.jpg" class="mw-mmv-final-image jpg mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/2/2d/The_Fate_of_The_Furious_Theatrical_Poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Hal pertama yang terlintas di pikiran saya setelah tahu kalau series ini dilanjutkan adalah .... NO PLEASE STOP IT ! SOMEBODY ! Film action ini makin lama ceritanya makin dibuat-buat. Dari lawan jadi teman dan teman jadi lawan. Yang mati mendadak bangkit yang hidup dibuat mati. Oh God ....Film action super manly full otot ini malah jadi drama super panjang.<br />
<br />
Sinopsis film ini adalah Dom sang tokoh utama berkhianat dan The Rock mengambil alih posisi kepemimpinan bersama Jason Statham yang sudah membunuh Han di Tokyo. There is no awkward situation ataupun rasa benci karena telah membunuh keluarga mereka. Mereka bahkan saling bekerja sama sebagai keluarga. Like... Really ?<br />
<br />
Charlize Theron dan Scott Eastwood tampil sebagai karakter baru di film ini dan secara mengejutkan mereka tampil dengan apik. Chemistry antar pemain sangat bagus seperti di series Fast sebelumnya begitu juga dengan jokes-jokes yang mampu membuat kita tertawa di sela adegan yang serius. Tidak ada masalah dengan akting. Semua sempurna.<br />
<br />
Masalah besar di film ini adalah cerita. Terlalu dipaksakan setelah Fast 7 yang berakhir dengan manis, harus diteruskan dengan Fast 8 yang menurut saya tidak terlalu berhasil memenuhi ekspektasi pasca absennya Paul Walker. Banyak dialog yang cringeworthy terutama saat membahas konsep Family ala keluarga Fast Furious. Terutama Dom dan Letty. Please lah mereka dari awal juga menurut saya ga se-oke itu chemistry nya.<br />
<br />
Mengenai action, tentu banyak adegan-adegan big action yang kadang menurut saya terlalu sulit untuk diterima dengan akal sehat. Secara fisika, bahkan tidak mungkin dan berlebihan. Tapi berhubung genre film ini action dengan mobil, yah mungkin masih bisa dimaafkan.<br />
Saya akan mengutip perkataan teman saya mengenai film ini "Ini bukan Fast and Furious lagi, ini mah Furious terus"<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>60%</b> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-74802428565236476722017-04-07T10:34:00.001-07:002017-04-07T10:34:15.353-07:00[REVIEW] Hidden Figures (2016)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Three women standing in the foreground. In the background a rocket is launching." class="mw-mmv-final-image jpg mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/4/4f/The_official_poster_for_the_film_Hidden_Figures%2C_2016.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>via : wikipedia</b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Diangkat dari kisah nyata, 3 orang wanita kulit hitam yang bekerja di NASA dan memiliki kunci penting dalam perkembangan proyek luar angkasa. Mereka tidak hanya harus bertarung dengan warna kulit putih, namun juga bertarung dengan banyaknya pria kulit putih yang mendominasi NASA.<br />
<br />
Taraji P Henson yang biasa kita lihat keren di Empire berubah drastis menjadi seorang nerd yang ambisius. Cerita film ini tidak hanya berpusat kepada Katherine Johnson yang diperankan Taraji P Henson, namun juga kedua temannya Dorothy Vaughan yang diperankan Octavia Spencer dan juga Mary Jackson yang diperankan Janelle Monae. Mereka bertiga mampu emmerankan wanita yang cerdas dan tidak bergantung pada pria.<br />
<br />
Banyak isu rasisme dan feminisme yang diangkat di film ini.Film ini menggambarkan betapa kejamnya perlakuan diskriminasi kepada kamu kulit hitam (pemisahan tempat duduk, toilet dan hak pendidikan). Kamu wanita juga dianggap hanya akan bekerja di dapur dan tidak berhak memiliki karir. Sangat tepat ditonton di jaman sekarang dimana minoritas masih memperjuangkan haknya.Ketiga wanita itu harus berjuang menembus dan menentang peraturan dan mereka masih terus diangap <i>'hidden figures'</i> oleh pekerja yang lain.<br />
<br />
Sekalipun ini merupakan film biografi, tidak ada jalan cerita bertele-tele atau melankolis. Oh ya, Pharrell Williams menjadi produser sekaligus composer sondtrack film ini juga. Tidak hanya dinilai bagus oleh kritikus, film ini juga mampu menembus 200 juta dollar di box office.<br />
Ladies, film ini wajib ditonton bersama-sama sekaligus enjadi inspirasi wanita muda<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>90%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-66762257736712330502017-04-05T00:40:00.000-07:002017-04-05T00:40:05.432-07:00[REVIEW] Blue Jasmine (2013)<br />
<img alt="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/3f/Blue_Jasmine_poster.jpg" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/3f/Blue_Jasmine_poster.jpg" /><br />
Film ini sebenarnya sudah ada di hardisk saya sejak lama. Ini juga saya nonton film ini waktu jam kerja di kantor (bukan karyawan teladan). Saya pikir ini hanya drama cengeng ala film Oscar walaupun saya tahu kalau Cate Blanchett memenangkan Oscar untuk akrtis terbaik, cuma dulu mungkin karena kurang promo atau hype, jadi kurang menarik minat saya untuk menonton.<br />
<br />
Setelah saya tonton ternyata UWOOOWWW (ini beneran, ga lebay, serius ini reaksi saya). Blue Jasmine merupakan salah satu film dengan akting natural dari para cast nya. Lengkap dengan cinematografi khas Woody Allen yang didominasi warna coklat.<br />
<br />
Cate Blanchett berperan sebagai Jasmine, sosialita New York yang jatuh miskin setelah suaminya ditangkap atas kasus pencurian uang. Harta Jasmine habis semua dan dia terpaksa tinggal menumpang di rumah adiknya yang dulu dia hina sebagai kalangan jelata. Jasmine masih belum menerima kehancurannya dan dia berusaha mengembalikan kejayaannya.<br />
<br />
FIlm ini memiliki alur maju mundur. Setting yang diambil adalah saat Jasmine masih kaya dan Jasmine yang menjadi miskin. Saya sangat memuji akting Cate Blanchett yang menjadi toko sentris di film ini. Dia bisa memerankan Jasmine yang sombong dan berhura-hura dengan kekayaannya dan dia juga bisa menjadi Jasmine yang hampir gila dan masih menikmati gaya hidup mewah sekalipun tidak memiliki uang.<br />
<br />
Cerita juga menjadi salah satu kekuatan film ini. Persis dengan keseharian para kaum sosialita New York dan juga pekerja dari kalangan menengah ke bawah. Kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat juga ditampilkan di film ini. Woody Allen dengan segala kontroversinya menyjikan film dengan jalan cerita simpel dan cinematografi yang indah<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>80%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-14106720632169186282017-04-02T09:38:00.002-07:002017-04-02T09:39:14.666-07:00A Copy of My Mind (2016)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Image result for a copy of my mind poster" class="irc_mi" height="412" src="https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/M/MV5BMTg4MzQwNzAyNV5BMl5BanBnXkFtZTgwNTEyMDA5NzE@._V1_UY1200_CR109,0,630,1200_AL_.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px;" width="216" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>via : imdb</b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tidak perlu sebuah kemewahan untuk membuat film bagus. Cukup sebuah kesederhanaan dan dialog natural tanpa harus berbalas puisi. Film ini mengambil setting Jakarta, tepatnya pinggiran Jakarta di daerah kalangan menengah ke bawah. Kita disuguhkan pemandangan jalanan ibukota yang padat, suara kendaraan umum serta klakson yang berisik, kost-kostan di gang senggol dan ekspresi wajah penduduk Jakarta dalam menjalani hari-hari.<br />
<br />
Tara Basro berperan sebagai Sari, terapis facial di salon yang suka menonton film. Setiap hari setelah pualng kerja dia mampir ke toko DVD bajakan untuk membeli DVD yang akan ditonton di kostnya. Impian Sari sangat sederhana. Dia hanya ingin punya Home Theater untuk nonton film. Sari tanpa sengaja bertemu dengan Alek, tukang buat subtitle DVD bajakan dengan hanya bermodalkan google translate. Dalam waktu singkat mereka saling jatuh cinta. Mereka memiliki dunia kecil sendiri di tengah hiruk pikuk Jakarta. Sari dan Alek menjalani kehidupan apa adanya tanpa ambisi hingga suatu saat, Sari menemukan sesuatu yang merubah hidup dia selamanya.<br />
<br />
Tidak ada konflik yang kompleks atau plot twist yang mengagetkan seperti film Joko Anwar pada umumnya. Hanya ada dialog natural Sari dan Alek dan chemistry mereka yang bagus. Tara Basro sangat cantik dengan wajah dan kulitnya yang ekostis sementara Chicco Jerikho memiliki gaya rambut dan kumis layaknya emang-emang pinggiran. Detail kecil seperti itu membuat kita semakin akrab dengan suasana Jakarta. Kekuatan utama film ini adalah akting kedua pemerannya, dialog yang apa adanya dan teknik kamera yang mampu mewakili kehidupan masyarakat menengah ke bawah.<br />
Jarang ada film Indonesia yang berani bereksperimen seperti ini. Sekarang film Indonesia hampir selalu mengambil setting para tokoh dari keluarga kaya dan syutting di luar negeri. Semoga ke depannya makin banyak film seperti ini<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>80%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-83559203813105670272017-03-29T09:11:00.000-07:002017-03-29T09:11:10.524-07:00[REVIEW] Life (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Life (2017 film).png" class="mw-mmv-final-image png mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/c/c4/Life_%282017_film%29.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>via : wikipedia</b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sinopsis film ini adalah sekelompok astronot terjebak di luar angkasa dan berjuang sekuat tenaga menyelematakan nyawa mereka dari makhluk asing yang siap membunuh. Terdengar familiar ? Tentu saja ! Tapi ini bukan salah satu franchise alien. Film ini merupakan salah satu film thriller di luar angkasa dengan premis yang sama namun memiliki banyak penjelasan scientific.<br />
<br />
Film ini bisa dibilang obat rindu bagi para penggemar horror sci-fi sekaligus pemanasan dalam menyambut film Alien tahun ini. Durasi yang singkat padat dan tidak bertele-tele membuat kita tidak bosan. Ketegangan di film ini berjalan natural tanpa musik atau jeritan dari para tokoh yang berlebihan. Beberapa scene di film ini mengingatkan kita pada Gravity. Entah menurut saya beberapa adegan persis seperti film Sandra Bullock itu.<br />
<br />
Nah, untuk para pemerannya, film ini memiliki cast yang tidak main-main. Mulai dari Jake Gyllenhaal, Ryan Reynolds dan Rebecca Fergusson. Cukup disayangkan pendalaman karakter mereka tidak cukup lama dan alih-alih langsung fokus kepada Alien pemangsa.<br />
Film ini bukan sci-fi istimewa seperti Gravity atau Intersellar yang memiliki khas Oscar Bait. Tapi tetap worth it untuk ditonton bagi anda yang mencari film menegangkan<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>75%</b> </div>
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-70639468688023567822017-03-27T09:16:00.000-07:002017-03-27T09:16:01.565-07:00[REVIEW] Power Rangers (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Power Rangers (2017 Official Theatrical Poster).png" class="mw-mmv-final-image png mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/7/78/Power_Rangers_%282017_Official_Theatrical_Poster%29.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Beberapa tahun belakangan ini, berseliweran rumor mengenai dibuatnya film Power Rangers. Mulai dari fan-made trailer, fan poster hingga dibuat unofficial short movie.<br />
<br />
Pada tahun 2017, semuanya terealisasi menjadi sebuah film utuh dan menurut saya (serta para fans) surprisingly cukup awesome. Untuk sinopsisnya, semua juga pasti sudah tau. 5 remaja terpilih menjadi Power Rangers untuk melindungi dunia. Tontonlah tanpa memikirkan kompleksitas cerita. Kosongkan otak anda, perluas imajinasi anda seperti anak kecil yang bangun dengan semangat jam 10.00 pagi untuk menonton aksi mereka di TV.<br />
<br />
Film ini menekankan origins dari para Ranger seperti asal mula mereka, kepribadian mereka serta isu-isu remaja seperti autisme dan LGBT walapun hanya sekilas dibahas. Cukup disayangkan karena akan membuat film ini semakin menarik. Berbeda dengan di versi TV, para Rangers ini justru sekumpulan remaja yang berkumpul di kelas detensi dan menjalani hari mereka dengan bosan. Hal yang menarik dari film ini, adalah adanya latihan dari para Rangers sebelum berubah dan kesulitan mereka awal-awal mengendarai Zord. Hal yang tidak kita temukan di versi TV.<br />
<br />
Walaupun para Rangers diperankan oleh remaja pendatang baru, para supporting actor di sini merupakan aktor yang 'memiliki nama' seperti Bryan Cranston sebagai Zordon, Elizabeth Banks sebagai Rita Repulsa dan suara Aplha diisi oleh Bill Hader. Akting para Rangers tidak bisa dinilai bagus luar biasa, namun cukup oke sebagai pendatang baru.<br />
<br />
Jangan keluar bioskop dulu karena ada middle-credit scene yang pasti berhubungan dengan sekuel. Saya berharap film ini sukses secara komersil dan akan dibuatkan sekuel. Satu lagi, jangan membandingkan film ini dengan Fantastic Four 2015. Film ini jauh lebih awesome.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>70%</b></div>
<br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-9248073958584268342017-03-19T04:31:00.000-07:002017-03-19T04:31:40.104-07:00[REVIEW] Beauty and The Beast (2017)<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Beauty and the Beast 2017 poster.jpg" class="mw-mmv-final-image jpg mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/d/d6/Beauty_and_the_Beast_2017_poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<i>Tale as old as time....</i><br />
<br />
Mendengar 1 kalimat itu saja pasti langsung terbayang adegan Belle berdansa dengan Beast diiringi lagu Beauty and The Beast yang sudah dicover, daur ulang dan hampir semua Disney fan hapal.<br />
Sekitar tahun lalu waktu mendengar Emma Watson dicasting menjadi Belle, saya langsung bersemangat mengingat 'history' Emma Watson yang terkenal dengan kepintarannya (seperti Hermione Granger).Setelah menonton film ini, saya bisa memastikan bahwa Emma Watson sangat tepat sekali untuk berperan sebagai Belle, si kutu buku nan cerdas.<br />
<br />
Untuk cerita, kita tentu sudah tau sendiri cerita fairytale ini, jadi tidak usah dibahas jalan ceritanya. Come on, ekpektasi anda apa ? Sudah jelas ini live action dari kartun Beauty and The Beast.<br />
Detail dari film ini luar biasa. Kita akan dimanjakan dengan efek indah khas Disney dan kemiripan setting, pakaian dan adegan dengan versi kartunnya. Hal yang membuat film ini istimewa adalah banyaknya adegan musical dengan lagu yang bagus. Musical terbukti sangat efektif menceritakan kondisi dan perasaan karakter. Bagi yang protes kenapa terlalu banyak nyanyi, silahkan tonton film lain saja.<br />
<br />
Film ini bertabur (suara) bintang terkenal yaitu Sir Ian Mckellen, Ewan McGregor dan Emma Thompson. Beliau sebagai Mrs. Potts juga menyanyikan lagu Beauty and The Beast saat adegan dansa. Tentunya lebih baik jauuhh daripada versi Ariana Granda dan John Legend.<br />
Oh ya, selain Emma Watson, Luke Evans sebagai Gaston yang angkuh dan menyebalkan juga keren sekali. Dari mimik wajahnya dan gesture nya membuat kita semakin kesal sama dia. Suara Luke Evans benar-benar kerem. Serak-serak basah begitu.<br />
<br />
Satu lagi, adegan Gay yang digembar gemborkan hanya 3 detik dan tidak terlalu terlihat . Lebay aja itu berita yang beredar.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>80%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-17744357202341319492017-03-07T08:24:00.003-08:002017-03-07T08:24:42.599-08:00[REVIEW] Logan (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Logan 2017 poster.jpg" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/37/Logan_2017_poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
Ada berbagai macam aktor memerankan Batman, Spiderman dan Superman. Namun hanya ada 1 wolverine yaitu Hugh Jackman. Setelah 17 tahun berpetualang bersama kita, Hugh Jackman memutuskan pensiun menjadi Wolverine dan mempersembahkan film terakhirnya dengan rating R (Restricted bukan REMAJA)<br />
<br />
Setting film ini di Amerika pinggiran menuju Mexico dimana Wolverine sudah tua dan tidak sekuat dulu. Dengan mudahnya Wolverine dihajar oleh orang biasa dan keahlian sembuhnya menurun. Professor X terkena penyakit otak dan sedikit pikun. Tanpa disangka muncul mutant baru berwujud anak kecil bernama Laura. Wolverine dan Charles Xavier berjuang untuk melindungi Laura dan sisa-sisa mutant yang ada.<br />
<br />
Persembahan terakhir Hugh Jackman terkesan jauh lebih suram dibanding film X-Men sebelumnya yang sangat komikal. Hugh Jackman sebagai Wolverine tua membuat kita kasihan. Bahkan untuk jalan saja dia terengah-engah. Wolverine kehilangan hampir seluruh kekuatannya kecuali hatinya yang baik. Film ini memfokuskan sisi sensitif dan kesepian dari sosok Logan.\<br />
<br />
Patrick Stewart juga mengakhiri perannya sebagai Professor X di film ini. Mereka berdua sudah bertahan di film X-Men sejak awal selama 17 tahun. Sedih melihat 2 karakter utama harus pensiun.<br />
Berhubung ratingnya restricted, R, dimohon tidak membawa anak kecil. Sekalipun ini film superhero. Please belajar dari pengalaman nonton Deadpool tahun lalu. SEKALIPUN ada Lauran karakter anak kecil yang imut. Saya yakin anak itu bakalan di casting di banyak film.<br />
<br />
Overall, Logan merupakan perpisahan yang menyedihkan dengan Wolverine. Thank you Hugh Jackman & Patrick Stewart yang sudah menemani kita sejak awal hingga sekarang.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>89%</b></div>
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-84817792983716221782017-02-25T08:28:00.003-08:002017-02-25T08:28:37.652-08:00[REVIEW] Split (2017)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/31/Split_%282017_film%29.jpg" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/31/Split_%282017_film%29.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>via : wikipedia</b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kalau misal ada yang nanya, ini film tentang apa sih ? Udeh baca aja tuh posternya. Udah sinopsis singka, padat dan lengkap. <br />
Adegan dibuika saat.. (bukan) Kevin menculik ketiga gadis remaja dengan tujuan yang misterius. 1 kepribadian aja kadang suka bikin kita pusing. Gimana dengan 23 kepribadian ? Ramai deh.<br />
<br />
Cerita film ini berlangsung cepat, intense dan sangat menegangkan. Walaupun sebenarnya saya lebih suka The Visit sih. Tapi Split ini juga merupakan titik balik kebangkitan M Night Shyamalan yang beberapa tahun sebelumnya selalu melahirkan film-film hancur. Jika di film-filmnya selalu memiliki ending twost yang mengejutkan, mungkin tidak untuk Split. Klimaks film ini memang menegangkan tapi tidak membuat kita para penonton heboh dengan endingnya.<br />
<br />
Kunci film ini adalah akting James McAvoy sebagai Kevin yang memiliki 23 kepribadian. Artinya, dia harus berakting sebagai 23 orang sekaligus. Dia bisa berperan sebagai Denis yang OCD, Patricia wanita jahat dan Hedwig anak berumur 9 tahun, etc. Semua itu dilakukannya selama durasi film dan terdapat scene dimana dia akan berubah-rubah kerpibadian sekaligus. Dahsyat memang profesor X.<br />
<br />
Selain James McAvoy, kita harus mengapresiasi akting Anya Taylor-Joy sebagai pendatang baru yang promising. Saya terkesan dengan akting dia di The Witch dan di film ini sekali lagi dia menunjukkan kemampuannya sebagai gadis emo yang cerdas.<br />
Film ini bisa jadi angin segar di bulan Maret bagi yang rindu genre thriller<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>78%</b> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-37715541226831430582017-02-11T08:23:00.000-08:002017-02-11T08:23:51.119-08:00[REVIEW] Lego Batman Movie (2016)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/6/61/The_Lego_Batman_Movie_PromotionalPoster.jpg" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/6/61/The_Lego_Batman_Movie_PromotionalPoster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<i>Everything is awesome... Everything is cool when you're part of the team...</i><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Jika mendengar kata lego, selain mainan yang harganya menjulang, tentu saja lagu itu yang menjadi OST Lego Movie tahun 2014 silam. Karakter Batman yang dark, serius namun konyol dan aneh dibuat spin-off sendiri. Mungkin terkesan 'cari duit' banget kalau sebuah karakter dibuat film solo (sorry Minion) tapi siapa sangka kalau film ini lucu dan begonya hampir menyamakan Lego Movie.<br />
<br />
Datang dari detik pertama film ini karena openingnya pun tidak luput dari komentar-komentar Batman ala suara seraknya. Jokes-jokes di film ini dipenuhi spoof dari film-film Batman lainnya. Seperti kata Alfred, dari film 1989, 1992, 1995, 1997, 2005, 2008, 2012, 2016 dan teraneh di tahun 1960. Semua film itu serasa disatukan dan dijadikan jokes. Banyak easter egg dari film-film itu seperti semprotan hiu di serial 1960an, adegan-adegan iconic di film-film sebelumnya, lalu dialog lucu yang tidak henti-hentinya menyindir film lamanya (ada kalimat Suicide Squad)<br /><br />
Bagi penggemar Batman anda akan tertawa terbahak-bahak di film ini. Lupakan Batman yang serius seperti di Dark Knight ataupun Ben Affleck sekalipun karena di sini, Batman sangat konyol dan tentu saja pasar film ini adalah anak-anak. Pengisi suara para tokoh juga merupaka aktor terkenal seperti Michael Cera sebagai Robin, Ralph Fiennes sebagai Alfred (anyway Voldemort muncul juga di film ini), Rosario Dawson sebagai Barbara Gordon dan Channing Tatum kembali berperan sebagai Superman.<br />
<br />
Mungkin film ini menjadi film Batman dengan rating tertinggi setelah The Dark Night. Pffftt Batman V Superman malah kalah jauh<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>85%</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2902655180179300167.post-16980994519632883092017-02-05T07:57:00.002-08:002017-02-05T07:57:51.462-08:00[REVIEW] Resident Evil : The Final Chapter<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Resident Evil The Final Chapter poster.jpg" class="mw-mmv-final-image jpg mw-mmv-dialog-is-open" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/b/bf/Resident_Evil_The_Final_Chapter_poster.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">via : wikipedia<b><br /></b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Beneran kan ini terakhir ? Ya kan ? Akhirnyaaa setelah franchise ini pertama kali rilis di tahun 2002, mencapai titik akhir. Setelah 15 tahun berpetualang dengan Alice, dengan berat hati (dan excited) kita harus berpisah dengan dia.<br />
<br />
Untuk series terakhir dari film ini, tidak ada hal yang istimewa. Seperti seri sebelumnya, film ini dipenuhi zombie, darah, pistol, dan Umbrella Corporation yang memberi banyak cobaan ke Alice. Saya sejujurnya berharap terlalu banyak untuk series ini. Saya kira series ini akan ditutup dengan epic tapi yah malah jadi datar. Hal ini sangat disayangkan karena Resident Evil merupakan salah satu franchise action yang sangat berpengaruh ditambah dengan promo film ini ke banyak negara.<br />
Cerita datar, monoton dan tidak ada hal spesial namun lucunya film yang ini memiliki rating paling tinggi diantara yang lainnya yaitu... 34%. Kemajuan lah<br />
<br />
Alice sebagai heroine bisa dibilang pencetus jagoan wanita di hollywood sebelum lahirnya Katniss, Rey, Tris, dsb. Alice mungkin bisa dibilang 1 angkatan dengan Selene dari Underworld dan Ellen Ripley dari Alien. Mila Jovovich is always a bad-ass woman that save us. Love her !<br />
Untuk penggemar Korea, nantikan kemunculan Lee Joon Gi yang mainnya.. tau sendirilah aktor Asia cuma dikasih porsi seimprit dari film.<br />
<br />
Kesimpulannya, nonton aja lah film ini unuk isi waktu luang mupung di bisokop belum ada film bagus lainnya (Lego Batman, Wonderwoman, etc). Apalagi ini kan sudah terakhir. Sekalian sebagai perpisahan dengan ALice dan Umbrella Corporation<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>My Rating</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>45%</b></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09551982451150904756noreply@blogger.com0